Ratusan Warga Malaysia Gelar Aksi Tuntut PM Mundur

Sabtu, 31 Juli 2021 | 22:20:00 WIB

Metroterkini.com - Di tengah larangan pembatasan aktivitas, ratusan warga Malaysia berpakaian hitam menggelar aksi protes pada pemerintah pada Sabtu (31/7) dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri.

Para pengunjuk rasa berkumpul di pusat kota Kuala Lumpur, dengan mengenakan masker dan berjaga jarak, mengenakan busana serba hitam sambil berjalan melambaikan bendera hitam dan spanduk bertuliskan "pemerintah yang gagal".

Aksi protes itu merupakan gerakan demonstrasi besar pertama di Malaysia sejak merebaknya virus SarS-CoV-2. 

Protes ini dipicu oleh penanganan wabah virus corona yang salah oleh pemerintah, dan upaya Perdana Menteri Muhyiddin Yassin tetap berkuasa meskipun dilanda krisis.

"Kami berjuang karena rakyat menderita, pemerintah ini sibuk bermain politik," kata Karmun Loh, yang ikut serta dalam protes di pusat kota Kuala Lumpur, kepada AFP.

"Pemerintah ini... melumpuhkan ekonomi dan juga menghancurkan demokrasi negara kita," ujar Loh.

"Muhyiddin adalah perdana menteri yang mengerikan, dia harus turun." teriak massa.

Sebanyak 400 personel kepolisian dan petugas memblokir pengunjuk rasa agar tidak memasuki alun-alun pusat. Demonstrasi pun kemudian berakhir damai.

Kepolisian Malaysia mengatakan kepada media lokal bahwa para demonstran akan dipanggil untuk diinterogasi karena telah melanggar larangan berkumpul.

Muhyiddin mengambil alih kekuasaan tahun lalu tanpa lewat pemilu, setelah kejatuhan pemerintahan reformis.

Muhyiddin saat ini mendapat tekanan setelah sejumlah sekutu politiknya menarik dukungan. Pekan ini, parlemen Malaysia juga menggelar sidang istimewa selama lima hari usai reses berbulan-bulan akibat masa darurat Corona.

Keputusan pemerintahan Muhyddin mencabut aturan darurat Corona tanpa meminta izin Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah, menghasilkan kritik keras dari sang Raja.

Hari Minggu (1/8) menjadi hari terakhir Malaysia berada di bawah aturan darurat Corona secara nasional yang diberlakukan sejak 12 Januari lalu.

Malaysia melaporkan hampir 1,1 juta kasus virus positif dan lebih dari 8.800 kematian. [**]

Terkini