Israel Tuduh Pemimpin RI Tak Jujur soal Konflik Gaza

Jumat, 18 Juni 2021 | 23:51:45 WIB

Metroterkini.com - Israel menuding pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Brunei tak jujur soal konflik Gaza. Pemerintah Indonesia pun balik menuding Israel yang tak jujur akan akar permasalahan yang sebenarnya.

Dilansir dari Reuters, tudingan itu dilontarkan Israel melalui Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni. Karni menyebut pemimpin dari negara-negara mayoritas muslim di Asia Tenggara itu tak jujur dan mengabaikan sifat asli konflik antara Israel dan Palestina.

Dia mengatakan konflik yang terus memanas itu antara Israel dan Hamas. Bukan antara Israel dan warga Palestina.

"Hamas adalah organisasi anti-Semit.... Saya tidak yakin orang-orang yang berpartisipasi dalam debat di media sosial benar-benar memahami sifat radikal dan fasis Hamas," katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara video. Hamas telah menolak tuduhan anti-Semitisme.

Karni pun menyatakan bersedia berdialog untuk membangun hubungan dengan Indonesia dkk. Menurutnya, sudah sepatutnya Indonesia menjalin hubungan dengan Israel untuk lebih memahami akar permasalahan yang sebenarnya.

"Kami bersedia berbicara, kami bersedia bertemu, dan pintu terbuka sejauh yang kami ketahui. Saya tidak berpikir begitu sulit untuk menemukan kami," katanya.

Kemlu Bantah

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pun membantah tudingan Israel itu. Menurut juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah, akar permasalahan dari konflik tersebut adalah penjajahan Israel di Palestina.

"Akar permasalahan atau root causes-nya adalah pendudukan Israel di wilayah Palestina (occupied territories)," kata Faizasyah kepada detikcom, Jumat (18/6/2021).

Karena itu, menurutnya, pemerintah Israel-lah yang harus jujur mengakui akar permasalahan yang sebenarnya.

"Israel harus jujur untuk mengakui akar permasalahannya," ungkapnya.

Lagi pula, kata Faizasyah, Hamas merupakan bagian dari bangsa Palestina. Mereka berupaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel.

"Hamas adalah bagian dari bangsa Palestina yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel," kata Faizasyah.[**]


 

Terkini