Gerhana Bulan Total, Itera Lampung Akan Siaran Langsung

Selasa, 25 Mei 2021 | 17:37:22 WIB

Metroterkini.com - Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung akan menggelar siaran langsung pengamatan gerhana bulan total. Kepala Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Hakim Luthfi Malasan mengatakan, gerhana bulan total yang akan terjadi pada Rabu (26/5/2021), bisa disaksikan dari siaran  melalui kanal YouTube AOIL. 

"Siaran streaming ini akan menampilkan tangkapan teleskop," kata Hakim melalui keterangan tertulis, Selasa (25/5/2021). 

Masyarakat juga bisa menyaksikan secara langsung fenomena gerhana bulan total dengan mata telanjang tanpa kacamata gerhana. 

"Dengan catatan, cuaca pada saat terjadinya gerhana bulan total nanti sedang cerah," kata Hakim. 

Hakim menambahkan, AOIL akan melakukan pengamatan di Stasiun Pengamatan Bulan Internasional Itera atau Astelco Lunar Sighting Station (ALTS-7) yang berada di Taman Alat MKG-Itera kampus Itera. 

Tim OAIL Itera akan mengamati gerhana dengan menggunakan teleskop berjenis refraktor yaitu baride optics dengan panjang fokus 900 milimeter dan diameter 102 milimeter, (f 8.8) dengan kamera DSLR Canon 5D Mark IV. 

Hakim menjelaskan, fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi dapat diamati di seluruh wilayah di Indonesia. Namun, hanya sebagian wilayah di Papua yang dapat mengamati proses terjadinya gerhana secara keseluruhan dari awal masuknya bulan ke bayangan samar bumi (penumbra) hingga akhir. 

Hal ini terjadi karena pada saat awal gerhana terjadi, bulan sudah terbit di daerah tersebut. Hakim juga menjelaskan, terjadinya gerhana bulan total akan melewati beberapa fase. 

Pada fase pertama, awal bulan masuk ke penumbra bumi terjadi pada saat bulan belum terbit, yaitu pada pukul 15.47 WIB. 

Selanjutnya yaitu fase gerhana sebagian, dimulai pada 16.44 WIB. Bulan akan terbit di Bandar Lampung pada pukul 17.47 WIB, dalam kondisi gerhana bulan sebagian. Pada pukul 18.11 WIB, bulan akan masuk fase gerhana total, dan puncaknya pada 18.18 WIB, dan berakhir pada 18.25 WIB. 

Gerhana akan terus berlangsung dengan fase sebagian hingga pada pukul 19.52 WIB, dan akhirnya bulan akan keluar sepenuhnya dari bayangan bumi (penumbra) pada pukul 20.49 WIB. 

Hakim menambahkan, hal unik yang juga terjadi pada gerhana bulan kali ini, yaitu bulan akan mendekati titik perigee, yaitu ketika bulan berada pada titik terdekatnya dengan bumi. 

"Efek dari hal ini adalah bulan akan memiliki diameter tampak yang lebih besar dari biasanya, mencapai 33 derjat, 34,5 derjat," kata Hakim. 

Pada saat gerhana bulan total terjadi, bulan juga akan berwarna kemerahan. Hal ini disebabkan adanya cahaya matahari yang lolos melewati dan dibelokkan oleh atmosfer bumi, sehingga bulan menjadi berwarna kemerahan. 

“Di masyarakat, kita mengenal istilah super moon, atau jika digabung dengan adanya fenomena gerhana (yang membuat bulan menjadi tampak merah), biasanya disebut dengan super blood moon. Akan tetapi sebenarnya para astronom tidak menggunakan istilah ini. Istilah ini hanya mengacu pada sains populer,” kata Hakim. [**]
 

Terkini