Metroterkini.com - Pengelolaan anggaran untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kepenghuluan Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Riau, menjadi sorotan masyarakat setempat. Pasalnya, modal yang diberikan oleh pemerintah, baik Provinsi maupun DD yang berjumlah ratusan juta rupiah tidak jelas pertanggungjawabkanya.
Sejak tahun 2019 lalu, Bumdes Panipahan telah membuat program tiang tower WiFI milik Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Panipahan dan saat ini tiang bangunan tower tersebut tumbang beberapa bulan lalu. Sampai sekarang belum diperbaiki dan nilai usaha bidang tersebut oleh Bumdes Panipahan juga belum bisa dipertanggungjawabkan.
Pada tahun berikutnya 2020, juga ada bantuan yang dikucurkan oleh pemerinah Provinsi Riau sebesar Rp 85 juta, tapi yang menjadi pertanyaannya dana tidak diketahui oleh Penghulu Panipahan Edy Syahrial, dana itu untuk apa. Penghulu yang dikonfirmasi wartawan, Rabu kemarin berdalih yang tahu soal keuangan desa adalah bendarhara dan menganjurkan menjumpai Bendahara desa.
Terkait dana Rp 85 juta yang dikucurkan Pemprov Riau, anggota DPRD Provinsi Riau Abu Khoiri, juga membenarkan ada bantuan dana tersebut, dan saat disinggung dana tersebut dipergunakan untuk apa, Ia menyampaikan melalui selulernya untuk memperkuat Bumdes.
Sementara Bendahara Bumdes Panipahan Elen di kediamannya, Kamis (8/4/21) saat dikofirmasi terkait dana yang diperuntukan untuk Bumdes, menyampaikan selaku bendahara Bumdes Panipahan mengatakan, Ia mengaku sama sekali belum menerima dana.
Elen menambahkan, yang katanya ada dana bantuan masuk ke rekening Bumdes sebesar Rp 50 juta, sesuai yang disampaikan Ketua BPKep Panipahan Kanijan, hal itu sama sekali belum diketahuinya. "Sebab kita tidak pegang buku tabungan, ada pun buku tabungan di pegang oleh ketua Bumdes, namun Ketua Bumdes tidak bisa dihubungi," kata Elen. Kamis (8/4/2021).
Ketua BPKep Panipahan Kanijan yang dihubungi menyebutkan memang ada bantuan Bankeu dari Provinsi Riau Rp 50 juta untuk Bumdes, seperti yang disampaikan Penghulu Panipahan, namun sampai saat ini soal jumlah batuan tersebut tidak diketahuinya. "Berapa besarnya tidak tahu, namun bantuan untuk Bumdes kata ada 50 juta rupiah".
Bahkan ia juga menambhkan laporan pertanggung jawaban untuk Kepenghuluan Panipahan terpaksa ditunda. "Kami tunda menadatangani dan masih banyak persoalan lain, tapi kok aneh penghulunya tidak tahu, padahal dia kan pengguna anggaran dan dilarikan persoalan sama bendahara".[Mustar]