Metroterkini.com - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sangat menyayangkan adanya kelompok masyarakat yang masih tidak percaya dengan program vaksinasi yang telah dijalankan oleh pemerintah.
Bahkan kelompok masyarakat tersebut dinilai Satgas Covid-19 Riau menyebar isu yang tidak benar alias hoaks tentang vaksin Sinovac di tengah-tengah masyarakat.
Karena itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi meminta kepada masyarakat yang suka menyebarkan isu terhadap vaksin yang tidak baik, agar menghentikan isu-isu yang tidak benar tersebut.
Sebab menurut dokter paru di RSUD Arifin Achmad Riau ini, isu tersebut dapat menyesatkan masyarakat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Soal vaksin Covid-19 yang sudah dijalankan, masih ada kelompok masyarakat menyatakan berita tidak benar mengenai vaksin. Ada yang bilang dari vaksin Babi, ada juga yang bilang dimasukan virus biar kena Covid-19, dan macam-macam," terangnya.
Lebih lanjut Yovi menjelaskan, vaksin ini mempunyai dua keuntungan utama walaupun Vaksin Sinovac mempunyai kekebalan 63,6 persen.
"Tapi kita mendapat perlindungan 63,6 persen dan tidak nol," cetus Indra Yovi.
Indra Yovi menyatakan, kelompok masyarakat yang menyebarkan isu tidak benar tersebut, tidak mengetahui apa keuntungan vaksin yang telah melalui uji laboratorium yang hasilnya baik dan halal. Lebih baik menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk mengikuti aturan, daripada tidak berbuat sama sekali.
"Kelompok masyarakat yang masih juga menyampaikan berita tidak benar, agar tidak menyampaikan dan tidak menyebarkan berita yang tidak benar. Kalau tidak bisa mempertanggungjawabkan, itu tidak benar," tegasnya lagi.
Indra Yovi menambahkan, setiap orang yang telah menerima vaksin dua kali, kekebalan tubuhnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang yang tidak divaksin. Bahkan walaupun terkena covid-19 tidak sampai parah dan pengobatan lebih ringan.
"Jadi saya sampaikan lagi, seandainya Covid-19 di dalam teorinya orang yang kena Covid gejalanya tidak berat karena ada perlindungan tidak perlu ICU dan ventilator. Jadi jangan menunggu patokan, jangan berfikir tidak kena Covid, prioritas umum masyarakat sudah bisa divaksin," tutupnya. [**]