Metroterkini.com - Usaha budi daya tambak udang jenis vaname air asin dengan media kolam terpal di Kampung Kayuara Permai, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, milikiki potensi yang cukup tinggi. Salah satu pengusaha tambak Bukhari mengakui usaha tersebut cukup menjanjikan.
Usaha budi daya udang vaname kolam terpal Cipta Bina Lestari milik Bukhari ini mulai di bangun September 2018 sebanyak 9 kolam, untuk 1 (satu) kolam berukuran 20 x 45 meter dengan luas keseluruhan tambak mencapai 1,5 hektar.
Dikatakan Bukhari kepada metroterkini.com, Minggu (21/02/2021) sebanyak 9 kolam yang telah di bangun itu menghabiskan dana sejumlah sekitar Rp100 jutaan, belum termasuk peralatan yang dibutuhkan untuk kepentingan budi daya udang vaname seperti terpal, mesin kincir, pompa air, jaringan listrik, kem serta gudang tempat makan udang.
Demikian juga untuk dua kolam dengan bibit udang sebanyak 400 ribu ekor, seperti pakan atau pelet, diperkirakan menghabisi 10 (sepuluh) ton selama empat bulan atau sampai panen. Sedangkan kebutuhan obat dam vitamin untuk dua kolam ditambah biaya listrik selama 4 bulan.
Bukhari menambahkan, perkiraan dana yang habis untuk pembelian peralatan tersebut, seperti terpal jenis HDPE 1 (satu) buah kolam menghabiskan dana Rp 25 jutaan. "Artinya kalau 2 (dua) kolam Rp 50 (lima puluh) jutaan, belum termasuk mesin kincir, untuk satu kolam seharusnya memerlukan 6 (enam) unit mesin kincir. Saat ini satu kolam baru menggunakan 4 (empat) unit mesin kincir, karena masih kekurangan daya listrik untuk beban 6 (enam ) unit mesin kincer, sementara dua kolam 12 (dua belas) unit, yang menggunakan 4.500 watt".
Menurutnya saat ini 2 (dua) kolam hanya bisa menggunakan 8 (delapan) unit mesin kincir, dengan daya sebanyak 6.000 watt untuk 400 ratus ribu ekor udang vename 2 (dua) kolam. Untuk mesin kincir Rp 6 juta per unitnya. Sedangkan 2 (dua ) kolam memakai 8 (delapan) unit kincir. Total harga seluruh mencapai Rp 48 jutaan.
Untuk biaya listrik perbulanya sekitar Rp 5 juta, sedangkan tahap awal pemasangan jaringan listrik telah mengeluarkan dana sebesar Rp 30 jutaan, untuk 10 ribu 600 VA. Mesin diesel Yanmar dinamo 24 kilo, seharga Rp 25 jutaan. Pompa air celop 6 inc, senilai Rp 24 juta. Biaya pembuatan kem, Rp 20 juta, gudang tempat makan udang Rp 15 jutaan dan dana tak terduga sekitar Rp 20 jutaamn.
Untuk pembelian bibit udang 400 ribu ekor, dengan harga Rp 95 per ekor, Total Rp 38 jutaan, sedangkan pakan atau palet 10 ton untuk 4 bulan sebesar Rp 190 jutaan dan Rp 20 jutaan untuk obat-obatan.
Menurut Bukhari, dana yang telah dikeluarkannya dari awal pembangunan 9 kolam tersebut sekitar Rp 460 juta.
Bukhari berharap masyarakat tergugah hati mereka untuk mengembangkan budidaya tambak udang seperti yang telah dilakukanya. Saat ini masih banyak lahan - lahan kosong yang masih bisa dimanfaatkan di Kampung Kayuara Permai Sungai Apit, untuk meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat kedepanya.
Harapanya, melalui pemerintah kecamatan maupun kabupaten, semoga bisa membantu memberi dorongan dan semangat agar usaha tersebut lebih maju, termasuk memberi dorongan kepada masyarakat lain untuk berinvestasi di bidang perikanan jenis tambahan. [Ibrahim]