Laut China Selatan Memanas, TNI AL Operasi di Natuna Utara

Kamis, 28 Januari 2021 | 23:51:06 WIB

Metroterkini.com - Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia (TNI-AL) menyebut tak akan mengerahkan penjagaan ketat di kawasan Natuna Utara menanggapi situasi panas yang kembali terjadi di perairan Laut China Selatan (LCS).

Kawasan Laut China Selatan kembali memanas setelah Kapal Induk USS Theodore Roosevelt milik Angkatan Laut Amerika Serikat memasuki wilayah yang kini tengah menjadi sengketa itu.

Walhasil, China yang memang sejak awal mengklaim wilayah tersebut sebagai milik negaranya menyebut akan menggelar latihan perang di Laut China Selatan pekan ini.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Laksamana TNI Julius Widjojono menyebut pihaknya hanya akan melakukan operasi rutin di wilayah Natuna Utara yang menjadi salah satu wilayah terdekat dari Laut China Selatan.

"Hanya operasi rutin, tidak ada (persiapan khusus)," kata Julius kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (28/1).

Operasi rutin itu memang telah dilakukan di wilayah Natuna Utara sejak lama. Meski begitu, Julius tak merinci berapa total personel yang akan dikerahkan pihaknya dalam operasi rutin ini.

"(Personel) Dari Operasi Mandiri maupun gabungan Mabes TNI," kata dia.

Laut China Selatan memang telah menjadi perairan rawan konflik terbuka setelah China mengklaim hampir semua wilayah tersebut.

Klaim sepihak China itu bertentangan dengan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, hingga Brunei.

Meski Jakarta tak memiliki klaim wilayah di Laut China Selatan, Beijing kerap mengirim kapal-kapal ikannya ke perairan dekat Natuna yang masih berada di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.

Sementara itu, AS yang tak memiliki klaim di Laut China Selatan ikut menentang klaim sepihak China di laut yang merupakan salah satu jalur utama perdagangan internasional tersebut.

Washington kerap mengerahkan kapal dan pesawat militer ke Laut China Selatan sebagai bentuk operasi "kebebasan bernavigasi" di perairan internasional.

Dikutip Reuters, AS menuding China memanfaatkan momen pandemi virus corona untuk menegaskan pengaruhnya di Laut China Selatan. [**]

Terkini