Jack Ma Dikabarkan 'Hilang' Begini Kabar Terbarunya

Rabu, 06 Januari 2021 | 18:32:22 WIB

Metroterkini.com - Setelah dua bulan tidak muncul di hadapan publik, banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa pendiri Alibaba, Jack Ma, telah "hilang". Kabar menghilangnya miliarder asal China itu berembus setelah ia melontarkan kritikan pedas pada Pemerintah China.

Namun, dugaan tersebut belakangan ditepis oleh jurnalis CNBC David Faber. Menurut Faber yang mendapat informasi dari sumber anonim, Rabu (6/1/2021), Ma bukannya menghilang, melainkan sedang sengaja menghindari sorotan publik.

"Dia tidak ditangkap. Ini bukan situasi seperti Chairman Wu," kata Faber dalam acara CNBC Tuesday, mengacu pada bos Anbang Insurance yang divonis 18 tahun penjara pada tahun 2018.

Lalu, di manakah Jack Ma sekarang? Faber mengatakan bahwa bos Alibaba itu kemungkinan besar berada di Kota Hangzhou, lokasi markas perusahaan tersebut.

Ma santer diberitakan hilang karena sudah dua bulan tidak terlihat di muka publik. Dia dilaporkan terakhir kali muncul pada akhir Oktober lalu.

Kicauan terakhirnya di Twitter pun diunggah pada bulan yang sama. Padahal, ia dikenal sebagai sosok yang rutin membagikan beberapa twitt dalam satu hari.

Hilangnya Ma menjadi makin mencolok setelah tak menghadiri final acara Africa's Business Heroes, sebuah reality show bikinan dia sendiri. Posisinya sebagai juri digantikan oleh seorang eksekutif Alibaba.

Dalam sebuah keterangan, pihak Alibaba mengatakan bahwa Ma terpaksa diganti karena masalah waktu. "Karena jadwalnya berbenturan, Bapak Ma tidak lagi menjadi juri dalam final Africa’s Business Heroes," ujar Alibaba.

Namun, absennya Ma di acara tersebut tetap menimbulkan keheranan. Apalagi, namanya ikut dihapus dari situs web acara, dan tidak diikutsertakan dalam sebuah video promosional.

Hilang setelah kritik Pemerintah China

Ma mendadak dikabarkan "hilang" setelah melontarkan kritik pedas terhadap regulator finansial dan perbankan China dalam sebuah pidato di Shanghai, 24 Oktober lalu.

Dia menuding bahwa bank-bank di China beroperasi dengan mentalitas "rumah gadai" menyangkut jaminan untuk kredit, sedangkan regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan Ma agaknya membuat panas telinga Pemerintah China. Pihak Pemerintah China kemudian mulai melakukan investigasi terkait dugaan praktik anti-monopoli yang dilakukan oleh perusahaan milik Ma, Alibaba Group Holding Ltd.

Di samping itu, China juga dikabarkan membentuk satgas khusus secara terpisah untuk mengawasi perusahaan afiliasi Alibaba, Ant Group.

Kritikan Ma juga membuat China mulai memperketat regulasi bisnis fintech sehingga perusahaan Ant Group gagal melantai di bursa beberapa waktu lalu. [**]

Terkini