Metroterkini.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut menghindari sorotan publik dan wartawan dengan mengasingkan diri di Gedung Putih setelah kalah dalam pemilihan umum 3 November lalu dan menolak kemenangan rivalnya, Joe Biden.
Sejak hari pemungutan suara hingga Selasa (17/11), pihak Gedung Putih mengumumkan "tidak ada acara publik" dalam jadwal harian Trump.
Trump juga tidak menjawab pertanyaan wartawan dan melarang ada kamera di Gedung Putih. Padahal, selama ini Trump jarang menolak kamera dan wawancara dengan televisi.
Trump sejauh ini hanya terlihat keluar dari Gedung Putih beberapa kali, termasuk bermain golf di Virginia pada Minggu (15/11) lalu.
Sumber Gedung Putih kepada CNN mengatakan sang presiden bahkan membatalkan rencananya pergi ke resort pribadinya Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, untuk merayakan Thanksgiving.
Pejabat tersebut menuturkan Trump dan istrinya, Melania, berencana menghabiskan liburan Thanksgiving di Florida namun batal dan lebih memilih tetap di Washington.
"Rasanya seperti mentalitas bunker," ucap seorang pejabat Gedung Putih seperti dikutip CNN.
Trump bahkan mengumumkan pengangkatan loyalisnya, Christopher Miller, sebagai menteri pertahanan AS melalui kicauannya di Twitter.
Presiden AS ke-45 itu pun mengumumkan penarikan sebagian pasukan dari Afghanistan dan Irak melalui Miller.
Trump juga disebut kerap berada di Kantor Oval, ruang kerja presiden, hingga larut malam dan bertemu dengan pengacara tim kampanye untuk membicarakan upaya hukumnya menggugat hasil pemilu yang dianggap curang.
Beberapa hari setelah pemungutan suara, Trump juga dikabarkan membatalkan serangkaian pertemuan publik setelah mengetahui Biden diproyeksikan memenangkan pemilu.
Sejak 3 November lalu, Trump terhitung hanya tiga kali disorot televisi yaitu saat melakukan briefing di Gedung Putih, saat menghadiri Pemakaman Nasional Arlington, dan ketika menyampaikan pernyataan pers di Rose Garden tentang vaksin virus corona.
Namun, ketiga acara itu berakhir tanpa membuka sesi tanya jawab dengan wartawan.
Trump bahkan membatalkan jumpa pers terbatas dengan beberapa media saja.
Sumber lainnya mengatakan banyak staf di Gedung Putih menantikan momen Trump resmi mengakui kekalahan sehingga mereka bisa mencari pekerjaan baru.
Sejak Trump diprediksi kalah, beberapa staf Gedung Putih terlihat kerap datang terlambat atau tidak datang sama sekali untuk bekerja selama beberapa hari.[**]