Metroterkini.com - Kegiatan Gebyar Melayu Riau yang dilaksanakan di GOR Tualang, Kabupaten Siak, Kamis (29/10/2020) dibuka Gubernur Riau Syamsuar di demo mahasiswa Aliansi Mahasiswa Tualang (AMT). Mereka protes Gubernur Riau tidak konsisten karena menggelar acara ditengah pandemi dan tanpa mengantongi izin dari Satgas Covid-19 Kabupaten Siak.
Protes yang disampaikan AMT tersebut karena kegiatan yang ditaja oleh Pemprov Riau mengumpulkan banyak orang, sehingga dikhawatirkan akan menambah klaster baru penularan Covid-19 di Kabupaten Siak terutama Kecamatan Tualang.
Terlihat di lokasi acara para mahasiswa meminta agar mereka dapat dilihatkan izin kegiatan digelar tersebut.
Akibatnya sejumlah mahasiswa sempat terlibat cekcok dengan Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Riau, Chairul Riski. Kemudian juga terlibat dialog dengan Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman.
Massa menunggu Syamsuar untuk dapat berbicara secara langsung. Namun usai memberikan sambutan dan membaca puisi pada kegiatan itu, Syamsuar pun keluar ruangan. Ia dikawal ketat oleh pengawal dan ajudannya. Syamsuar cepat-cepat masuk ke dalam mobilnya sementara pihak mahasiwa terhalang untuk dapat berdialog dengan Syamsuar.
"Ini bukan acara politik, bukan acara politik. Minta maaf ya," kata Syamsuar saat meninggalkan GOR Tualang.
Mahasiwa tampak kecewa dengan perlakuan Syamsuar tersebut. Namun sejumlah mahasiswa ini tiba-tiba terlibat cekcok mulut dengan Kepala Diskominfotik Riau Chairul Riski. Terdengar mahasiswa mempertanyakan izin kegiatan yang digelar di tengah pandemi Covid-19. Chairul Riski sempat membentak mahasiswa dan menunjuk-nunjuk dada salah seorang mahasiswa.
"Kami ini diundang oleh para guru-guru untuk hadir, ada yang salah? Yang salah tu dimana," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, kalau dulu dirinya juga mantan ketua BEM. "Astaghfirullahalazim, saya ini dulu juga mantan ketua BEM," ungkapnya dengan nada tinggi menunjuk-nunjuk dada seorang mahasiswa.
Di saat itu, ada seorang pria berkemeja kuning yang mendampingi Riski ikut membentak mahasiswa.
"Saya juga mahasiswa, bukan begini caranya kalian, kalau mau diskusi diskusi baik-baik kalian," kata pria tersebut sambil mengarahkan tangannya ke mahasiswa itu.
Sementara Kapolsek Tualang AKP M Faizal Ramzani juga turun bersama anggotanya untuk melakukan pengaman. Ia mengatakan, hadir bersama anggota hanya untuk memberikan pengamanan.
"Kami hanya mengamankan, kalau masalah izin dari Satgas itu ke Satgas saja," kata Ramzani.
Sementara Ketua AMT Riko Saputra mengatakan, pihaknya memang melakukan protes terhadap kegiatan itu. Alasannya gubernur tidak konsisten menegakkan peraturan.
"Kalau pejabat membuat acara boleh, kalau masyarakat tidak boleh. Kemudian kami juga ingin tahu apakah acara itu ada izin dari Satgas Covid 19 atau tidak. Setelah kami cek ke Satgas ternyata panitia tidak mengajukan permohonan izin," kata dia.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut sangat bertentangan dengan Peraturan Gubernur Riau nomor 55 tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Provinsi Riau. Kemudian melanggar surat edaran Bupati Siak Nomor 415 tahun 2020 tentang pemutusan mata rantai penyebaran Covid di Kecamatan Tualang. [***]