Metrotetkini.com - Usai mengelar kampaye dialogis di Kampung Banjar Seminai, Kecamatan Dayun. Alfedri teringat kisah ia memanen buah sawit, didampingi masyarkat ia langsung menuju ketempat penimbagan yang ada di depan rumah Hariadi.
Saat menojok buah sawit lalu dinaikan ke atas timbagan, Alfedri sangat lihai tanpa ada rasa canggung sedikitpun, baik cara ia memegang dan meletakan ketimbagan yang ada.
"Menojok buah sawit itu udah biasa saya lakukan," ujarnya.
Kemudian Alfedri menyampaikan sejumlah program untuk mendorong peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat dan petani sawit.
"Untuk program sawit ini yang kita fokuskan adalah replanting, karena ada 22 ribu hektare perkebunan sawit milik masyarakat yang harus ditanam ulang, sekarang yang baru selesai masih 3.300 hektare. Insya Allah ini yang kita lanjutkan," kata Alfedri dalam orasinya.
Dari 22 ribu hektare itu, minimal ada 15 ribu hektare merupakan kebun plasma milik masyarakat, sisanya masih kebun Hak Guna Usaha (HGU).
"Kita tujuannya memfasilitasi masyarakat bagaimana kebun mereka mendapat anggaran dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang 50 juta per kavling," jelasnya.
Tak hanya itu, Alfedri juga akan membantu untuk skema-skema agar para petani sawit terbantu dan tercukupi untuk pembiayaan membangun sawit.
"Mungkin bisa dari PTPN V atau bisa dari pihak lain melalui kelompok tani dan koperasi gapoktan," sebutnya. [ibrahim]