Metroterkini.com - Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Herman Hery menyebut kepolisian sudah melakukan penyelidikan dan identifikasi pelaku pembakaran bendera Partai PDIP.
Hal itu dikatakannya usai menemui Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, di Polda Metro Jaya, Jumat (26/6).
"Dari penjelasan yang saya dapat bahwa Polri sudah melakukan penyelidikan dan profiling, Polri sudah memiliki bukti-bukti pihak-pihak yang diduga melakukan hal tersebut," kata Herman, di Polda Metro Jaya, Jumat (26/6).
Namun, katanya, kepolisian belum bisa mengambil langkah lanjut karena saat pertemuan dilakukan, belum ada laporan terkait aksi pembakaran bendera di aksi penolakan terhadap RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tersebut.
Adapun PDIP melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta baru melaporkan pelaku pembakaran pada sore hari. PDIP menggunakan eberapa pasal dalam laporan terkait aksi perusakan bendera partainya. PDIP menggunakan pasal 160 KUHP dan atau pasal 170 KUHP dan atau pasal 156 KUHP berkaitan dengan perusakan hingga penghasutan.
Lebih lanjut, Herman menuturkan dalam pertemuan tadi, Kapolda Metro menjamin pihaknya bakal melakukan penegakan hukum.
Ia juga menegaskan bahwa kedatangannya ke Polda Metro bukan untuk melakukan intervensi. Sebab, diketahui Herman juga merupakan politikus PDIP.
Massa Tolak RUU HIP di DPR Bakar Bendera PKI
"Kedatangan saya sebagai ketua komisi III seolah-olah datang untuk mengintervensi Polri dalam penyidikan ini, saya selalu [katakan] tidak," dalih Herman.
Aksi pembakaran bendera PDIP itupun membuat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri berang dan meminta para kader "merapatkan barisan". Aksi kader Banteng di berbagai wilayah pun mengemuka.
Bendera PDI Perjuangan.
Terpisah, ratusan kader dari DPC PDIP Jakarta Utara dan DPC Jakarta Pusat berdemo di depan kantor Polres Jakarta Utara, Jumat (26/6). Mulanya, mereka memulai melakukan aksi dengan long march dari depan pusat perbelanjaan Ramayana di Koja.
"Aksi ini bentuk kami memberi dukungan moril kepada polisi untuk selesaikan masalah insiden pembakaran bendera PDIP, sesuai hukum yang berlaku," kata Steven Setiabudi Musa, kader sekaligus Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta saat ditemui di lokasi.
Lihat juga: Mega soal Pembakaran Bendera: Rapatkan Barisan, Tempuh Hukum
Pantauan CNNIndonesia.com, para kader yang mayoritas mengenakan baju merah itu mengibarkan bendera PDIP. Beberapa juga membawa spanduk yang bertuliskan 'Kami Bukan HTI, Kami Bukan PKI, Kami PDI Perjuangan'.
Steven mengatakan, sesuai arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, pihaknya menempuh jalur hukum mengenai insiden pembakaran itu. Menurutnya, hal itu juga untuk meredam gejolak di kalangan akar rumput PDIP.
Demonstrasi RUU HIP sendiri dilakukan kelompok ANAK NKRI yang terdiri dari ormas Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama. Namun, pihak penyelenggara demo dan korlap mengaku tak tahu soal kasus itu dan menyalahkan penyusup sebagai otak di balik tindakan itu. [***]