Bagikan Sembako Diam-Diam, Lurah Diamuk RT

Ahad, 10 Mei 2020 | 03:14:54 WIB

Metroterkini.com - Nurhayati, Ketua rukun tetangga (RT) 02 dan rekannya sesama RT di RW 08, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Jum'at (8/5/20) malam, mengamuk di Kantor Lurah Tangkerang Tengah.

Alasan Nurhayati dan teman sejawatnya (ketua RT) di lingkup RW 08, itu mengamuk karena Junaidi selaku Lurah Tangkerang Tengah diduga tidak transparan dalam membagikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19.

Bahkan, dari 178 kepala keluarga (KK) di RT 02, Nurhayati menilai sebanyak 68 KK layak mendapat bantuan dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Ke-68 nama kepala keluarga tersebut sudah diberikan kepada Subhan selalu pendamping kelurahan. Namun, yang diakomodir hanya 2 KK saja.

Nurhayati kepada media ini, Sabtu (9/5/20) malam, mengungkapkan, selaku ujung tombak terdepan dalam mendata warga terdampak COVID-19, Subhan tidak menjelaskan alasan 66 KK lainnya tidak diakomodir.

Selain itu, saat pembagian sembako dilakukan, ia selaku Ketua RT juga tidak diberi tahu. Padahal, 2 KK yang menerima bantuan yang bersumber dari APBD Kota Pekanbaru tersebut adalah warga RT 02. Selain itu, ungkap Nur, bantuan itu diberikan usai berbuka puasa.

Kendati tidak diberitahu, akhirnya operasi senyap (pemberian sembako diam-diam) ala Lurah Junaidi itu diketahui Nurhayati dan ketua RT lainnya dilingkup RW 08.

Usai berbuka puasa, Nur bersama warga dan ketua RT lainnya mendatangi Kantor Lurah. Di Kantor Lurah sudah ada Babinsa, Bhabinkamtibmas, pendamping kelurahan dan Lurah Junaidi.

"Mengetahui warganya yang menerima bantuan hanya 2 KK dari 68 KK yang diusulkan, Nur pun mengamuk. 

Selain itu, ia juga kesal dengan sistem penyerahan bantuan yang tidak melibatkan RT dan RW. Sementara dia dan RW diminta mendata warga terdampak COVID-19. 

"Saya menilai ada 68 KK warga saya yang layak mendapat bantuan, ternyata yang diberikan bantuan hanya 2 KK. Itu, diberikan diam-diam dengan cara menelpon yang bersangkutan. Ini sudah tidak benar," tegas Nurhayati.

Sementara dari RT 04 diusulkan sebanyak 65 KK. Tapi, Nurhayati tak tahu berapa KK yang diakomodir pendamping dan pihak Lurah.

Puncak dari kekesalan para ketua RT di RW 08 Kelurahan Tangkerang Tengah, ungkap Nur, mereka sepakat menolak bantuan yang diberikan. "Dari pada ribut dan saya diomeli warga, kami (para Ketua RT) di RW 08 menolak bantuan tersebut," ujar Nurhayati.

Akibat kisruh tersebut, Nurhayati meminta kembali berkas data warga yang diserahkannya kepada Subhan. Namun, Subhan tak langsung memberikan. Dia berjanji untuk mengembalikan berkas KK terdampak COVID-19 tersebut kepada Nurhayati. 

"Saya tak ingin data yang saya berikan disalah gunakan," tegasnya. 

Sementara itu, Subhan ketika dikonfirmasi, Sabtu (9/5/20) malam menjelaskan, selaku pendamping kelurahan, tugasnya hanya menginput data warga terdampak COVID-19 yang diserahkan RW. Setelah diimput kemudian diserahkan ke lurah. Lurah meneruskan ke camat.

Jadi, ungkap Subhan, pihaknya tidak punya kewenangan menilai data warga terdampak COVID-19 yang diajukan RT maupun RW.

"Saya hanya menginput data yang diserahkan RT ke RW. RW kemudian menyerahkan kepada saya. Itu (data dari RW) yang saya imput. setelah saya input saya serahkan ke luruh, hanya itu tugas saya selalu pendamping," kata Subhan yang sehari-hari adalah dosen di UIR dan UNRI.

Pada kesempatan itu, Subhan yang tengah menyelesaikan S3 di Malaysia itu, membantah kalau KK yang diajukan Ketua RT 02 dan RT lainnya dilingkup RW 08 tidak menerima bantuan sembako, hanya saja belum turun.

"Semua yang terdampak COVID-19 akan menerima, tapi kapan saya tidak tahu. Soalnya, itu urusan Dinas Sosial, tugas saya hanya menginput data," tegas Subhan yang sudah dua tahun menjadi pendamping kelurahan di Kelurahan Tangkerang Tengah. 

Subhan juga menjelaskan, bantuan kepada warga terdampak COVID-19 yang disalurkan itu, berupa beras 6,5 kg, indome, telur satu papan, ikan kaleng (sarden). "Bantuan yang diberikan kemarin (Jum'at) malam, beras 6,5 kg, Indomie, telur satu papan, sarden," pungkasnya. [rudi]
 

Terkini