Wako Pekanbaru Akan Tindak Pengurus Masjid Gelar Tarawih

Jumat, 01 Mei 2020 | 23:16:53 WIB

Metroterkini.com - Selama berlangsung PSBB di Kota Pekanbaru, sebanyak 107 dari 1.386 masjid yang ada di Pekanbaru masih melakukan Salat Tarawih berjamaah ditengah pandemi virus Corona (Covid-19). Padahal sebelum sudah diingatkan untuk tidak menggelar salat berjamaah di masjid selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Walikota Pekanbaru Firdaus, mengingatkan masyarakat agar tidak melaksanakan salat Tarawih berjamaah di masjid selama PSBB.

Meski begitu, Firdaus menyampaikan saat ini pihaknya masih menggunakan upaya persuasif untuk memberikan pemahaman kepada pengurus masjid dan masyarakat yang masih rutin berjamaah ke masjid.

"Kita memang belum mengarah ke penegakan hukum. Karena kami tak ingin penanganan Covid-19 ini jangan dibenturkan dengan agama. Kami masih melakukan upaya persuasif," ungkapnya.

Wako kembali menegaskan, jika PSBB kedua pengurus masjid dan mushala tidak bisa mengerti juga, maka pihaknya akan melakukan penindakan hukum, seperti yang dilakukan penegakan hukum ke tempat hiburan.

"Karena ini oknum yang tak mau mengerti yang membahayakan masyarakat. Sebab, supremasi hukum tertinggi adalah menyelamatkan nyawa masyarakat. Itu yang perlu kami tegaskan," pungkasnya.

Firdaus mengaku, telah meminta Satpol PP Pekanbaru agar memberikan pemahaman dan ketegasan kepada masyarakat dan pengurus masjid agar tidak melaksanakan salat berjamaah di masjid selama pandemi Covid-19. Karena kegiatan tersebut membahayakan masyarakat sendiri.

"Dari 1.386 masjid yang ada di Pekanbaru, masih ada 107 masjid yang masih melakukan salat tarawih berjamaah di masjid. Padahal kami sudah memberikan imbauan sejak sebelum Ramadan," bebernya.

Bahkan Wako Firdaus mengakui, Kecamatan Tampan yang merupakan zona merah Covid-19 di Pekanbaru justru menjadi yang paling banyak masih menjalankan aktivitas salat berjamaah di masjid.

"Di Kecamatan Tampan itu masih ada 45 masjid yang masih beraktivitas. Padahal Tampan itu zona merah, penduduknya paling banyak dan yang paling banyak terkena Covid-19 juga," tegasnya. [***]
 

Terkini