Metroterkini.com - Sebagian warga Panipahan Kecamatan Palika Rokan Hilir Riau, penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa sembako, karena dinilainya mereka anggap tidak sesuai. Selain itu timbanganya juga ada yang kurang.
Nilai bantuan sejumlah Rp 200 ribu, yang ditukar dengan sembako untuk desa Kepenghuluan Panipahan Darat dan Kelurahan Panipahan kecamatan Pasir Limau Kapas Rokan Hilir Riau, dibagikan pada Senin malam (6/4/2020) dan dilanjut pada Selasa (7/4/2020).
Selain harga sembako yang tidak sesuai dengan harga grosir di Panipahan, beras yang dibagikan juga nilia tidak layak kosumsi atau kwalitas rendah. Ada sembako yang di terima oleh Penerima Keluarga Manfaat (PKM) berupa satu karung beras berisi 5 kg, dan satu papan telur ayam (30 butir), dan ditambah 1 kg kacang tanah, serta 3 kg kentang, yang semua senilai Rp 200 ribu.
Pendamping BPNT/TKSK Kecamatan Pasir Limau Kapas, Syofyan kepada media ini mengaku jumlah saldo senilai Rp 200 ratus ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan dibagikan dalam bentuk barang sesuai harga grosir.
Namun disayangkan, agen tersebut diduga tidak melaksanakan arahan sesuai dengan Pedoman Umum (Pedum) yang berlaku. Diketahui harga program sembako tidak menurut aturan harga lokal di Panipahan dan ada perbedaan.
Ironisnya, salah seorang Penerima Keluarga Manfaat (PKM) Zuraidah saat di temui mengaku kentang yang di salurkan hanya 2 kg setengah tidak cukup 3 Kg seperti yang disebutkan.
Selain itu, beras yang dijual kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan harga Rp 12 ribu perkg. Namun beras tersebut tidak sesuai beras yang di jual di grosir dengan harga yang di jual kepada PKM.
Selanjutnya tentang perbedaan harga adalah kentang, adapun kentang di pasaran di jual dengan harga berkisar Rp 14.000-15.000 perkg.
Jika ditotal sembako yang di jual ke PKM hanya berjumlah sekitar Rp 163.500,- (seratus enam puluh tiga ribu rupiah) jelas uang penerima masih bersisa dengan Saldo yang mereka terima.
Terpisah salah satu warga tanjung rukam Bedah Yang sudah lanjut usia sempat mendatangi gudang, dan mempertanyak sembako yang di bagikan, dan diri berharap bisa mendapat bantuan, saat di tanya media ini mengenai kartu Penerima Keluarga Manfaat (KPM), ia menjawab tidak ada.
"Awalnya kita sudah kasihkan semua photo copy KK dan KTP kepada Komarudin, salah satu Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di Panipahan Darat, tapi sampai saat ini tidak pernah menerima bantuan bentuk apa pun dari pemerintah," kata Bedah sedih. [mus]