Indonesia akan Produksi Test Kit qPCR COVID-19

Ahad, 05 April 2020 | 22:51:26 WIB

Metroterkini.com - Prototipe Test Kit qPCR COVID-19 yang dikerjakan startup Nusantics rampung dibuat. Alat ini teruji mampu mendeteksi virus SARS CoV dengan akurat.

Test Kit qPCR COVID-19 buatan anak negeri ini diberi nama NUSANTARA TFRIC-19. Proses desain dan uji laboratorium akurasi selesai pada Jumat (4/4). Pengembangan test kit ini dilakukan oleh Nusantics sebagai bagian dari Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) yang dibentuk oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

CTO Nusantics Revata Utama menjelaskan bahwa pihaknya mendesain NUSANTARA TFRIC-19 tersebut menggunakan data genomic virus SARS-CoV-2 yang menyebar di Asia.

Pada tahap pertama, Nusantics melakukan analisis bioinformatika dengan mencocokkan (alignment) sekuens genetika virus SARS-CoV-2 yang mewabah di Asia untuk memilih gen sasaran.

Dari analisis bioinformatika, Nusantics memutuskan mendesain NUSANTARA TFRIC-19 untuk menyasar dua gen virus SARS-CoV-2 yaitu Gen RdRP (yang menghasilkan enzim untuk mereplikasi virus saat menginfeksi sel manusia) dan Gen N (yang melindungi inti RNA virus).

Nusantics kemudian menguji sensitivitas test kit dengan menggunakan isolat RNA dari luar negeri. Isolat dari luar negeri digunakan untuk mempercepat pengembangan, selama isolat RNA lokal belum tersedia.

Hasil uji laboratorium membuktikan bahwa NUSANTARA TFRIC-19 bisa mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 secara spesifik, dan tidak bereaksi terhadap genome virus SARS-CoV-1 atau virus corona lain.

"Kami melakukan uji akurasi dan validasi prototipe terhadap strain Asia. Hasilnya, NUSANTARA TFRIC-19 bisa mengidentifikasi strain COVID-19, yang berdasarkan data sudah mirip dengan prediksi mutasi strain indonesia," kata Revata.

Nusantics selanjutnya akan melakukan uji laboratorium menggunakan sampel virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia. Dana genomic dari virus lokal akan digunakan untuk menyempurnakan prototipe NUSANTARA TFRIC-19.

Task Force BPPT untuk COVID-19 saat ini masih menunggu untuk mendapatkan sampel virus lokal dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). Penyempurnaan prototipe NUSANTARA TFRIC-19 diperkirakan selesai dalam 2-3 hari setelah sampel didapatkan.

"Validasi dengan strain virus Asia menunjukkan bahwa NUSANTARA TFRIC-19 mampu mendiagnosis COVID-19 dengan akurat. Namun, kami akan menyempurnakannya dengan menggunakan informasi genomic virus lokal. Ini alasannya, kenapa sampel strain lokal sangat penting. Setelah mendapatkan sampel lokal, kami akan melakukan validasi akurasi NUSANTARA TFRIC-19 dengan strain Indonesia. Setelah itu, kita bisa masuk ke tahap produksi massal," kata CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri.

Untuk diketahui, pembuatan prototipe test kita qPCR COVID-19 merupakan bagian dari gerakan Indonesia Pasti Bisa, yang diinisiasi oleh East Ventures. Gerakan tersebut melakukan menggalang pendanaan Rp 10 miliar untuk mendukung upaya Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 dalam mengembangkan dan memproduksi test kit COVID-19 buatan Indonesia.

Rencananya, test kit hasil pengembangan Nusantics akan diproduksi massal oleh BPPT, Bio Farma, dan Indonesia International Institute for Life Science. Dana yang dikumpulkan melalui gerakan Indonesia PASTI BISA akan digunakan untuk membiayai pembelian material dan bahan baku untuk memproduksi 100.000 test kit qPCR. [***]

Terkini