Metroterkini.com - Banyak masyarakat Indonesia yang hingga kini masih menganggap virus Corona bisa ditularkan oleh jenazah pasien positif Corona yang sudah dikuburkan. Ahli kesehatan sekaligus Dirut Rumah Sakit Jakarta Sukapura, Umi Sjarqiah, menepis anggapan tersebut.
"Sekali lagi saya tekankan, jenazah (penderita virus Corona) yang sudah dikubur tidak akan menularkan virus," kata Sjarqiah dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube BNPB, Sabtu (4/4/2020).
Dia mengatakan ada beberapa hal yang harus dihindari terkait penanganan jenazah penderita virus Corona. Sjarqiah mengungkapkan masyarakat harus menghindari kontak dengan cairan tubuh jenazah yang keluar dari mulut, hidung, mata, anus, kemaluan, maupun luka-luka di kulit jenazah.
"Kemudian, bungkus jenazah dengan plastik, lalu kain kafan, lalu plastik lagi, kemudian kantong jenazah, dan kemudian peti. Itu hal yang harus diketahui masyarakat," katanya.
Umi Sjarqiah juga mengingatkan petugas penanganan jenazah harus segera melakukan disinfeksi diri dan memakai APD. Dia memastikan, jika semua prosedur tersebut dilakukan, penularan virus tidak akan terjadi.
"Perlindungan diri yang benar bagi petugas pengelola jenazah, disinfeksi diri, dan APD setelah penanganan. Jadi Bapak-Ibu nggak usah khawatir. Kalau semua hal itu sudah dilakukan, insyaallah aman," imbuhnya.
Karena itu, Umi Sjarqiah meminta masyarakat tidak panik, bahkan melakukan penolakan kepada jenazah COVID-19. Dia mengimbau masyarakat tetap memberikan penghormatan yang layak bagi warga yang meninggal akibat COVID-19.
"Jangan khawatir dan jangan panik, apalagi sampai melakukan penolakan pemakaman. Terpenting, lakukan perlindungan diri yang benar, gunakan APD yang baik terus, dan siarkan tentang edukasi ini ke masyarakat. Jadi jangan tolak jenazah pasien COVID-19. Pasien COVID-19 itu juga saudara kita dan Bapak-Ibu. Juga penghormatan harus kita berikan dengan baik," pungkasnya. [dt-met]