Metroterkini.com - Tira Ramadhan warga Dusun I, Desa Sidumolyo, Pulo Bandring, Asahan tewas setelah di tabrak kereta api jurusan Kisaran-Medan Putri Deli U-67 pada tanggal 9 maret 2020, sekitar pukul 22.00 WIB.
Peristiwa yang mengakibatkan hilangnya nyawa korban, diperkirakan terjadi diperlintasan kereta api sekitar jembatan KM NB 148-300 Dusun I, Desa Sidumolyo, Pulo Bandring, Asahan.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kota Kisaran Iptu Edy Siswoyo membenarkan peristiwa tersebut, Selasa (10/3/2020).
Edy menjelaskan berdasarkan laporan yang diterima Polsek Kota Kisaran dari pihak keluarga korban, Sucipto yang merupakan orang tua korban, Tira Ramadhan diduga mengalami depresi.
Kepada Polisi, Sucipto menceritakan masalah yang dihadapi anaknya sebelum peristiwa yang memilukan tersebut terjadi.
Sekitar 2 bulan yang lalu, istri korban melahirkan seorang bayi perempuan. Namun, baru berumur 2 hari istri dan mertua korban membawa anak korban ke Pematang Siantar untuk berobat dikarenakan sakit.
Kemudian, sebelum peristiwa mengenaskan tersebut terjadi, korban mendengar dari temannya melalui media sosial, bahwasanya bayi kecilnya telah meninggal dunia.
Dari informasi yang dihimpun tersebut, Kapolsek Kota Kisaran Iptu Edy Siswoyo menduga korban mengalami depresi yang mengakibatkan korban tertabrak kereta api.
Eddy juga menjelaskan kondisi korban pasca di tabrak kereta api yang dikemudi oleh Wijaya Kesuma dan Asmas Heri hingga korban terpental sejauh kurang lebih 125 meter dari titik benturan.
"Keterangan pihak RSU Kisaran, korban mengalami putus tangan sebelah kanan, kepala pecah, pergelangan mata kaki sebelah kanan hancur dan paha kiri-kanan patah", terangnya.
Dari peristiwa tersebut, pihak keluarga korban tidak ingin dilakukan otopsi dan menerima kematian tersebut dengan iklas. (Tums)