Metroterkini.com - Ratusan mahasiswa di Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru mulai berlatih memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Berlangsung hingga Rabu, 26 Februari 2020, mereka dilatih personel Polda Riau dan badan penanggulangan bencana-bencana daerah setempat.
Menurut Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, latihan dipusatkan di perguruan tinggi yang ada di Kecamatan Rumbai itu dan posko relawan Karhutla Riau di kawasan purna MTQ, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.
"Selama pelatihan, 250 mahasiswa ini menerima materi teori tata cara pemadaman api di lapangan, pengenalan alat-alat digunakan untuk pemadaman api, serta praktik di lapangan," kata Agung didampingi Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto SIK, Rabu pagi.
Agung berterima kasih atas kepedulian mahasiswa terhadap kebakaran lahan sebagai antisipasi munculnya kabut asap. Dalam waktu dekat, relawan yang sudah terlatih akan diberangkatkan ke lokasi pemadaman didampingi polisi dan TNI.
"Saat ini terpantau enam titik api di Pulau Rupat dan Kepulauan Meranti. Kami tidak akan biarkan relawan bekerja sendiri di lokasi titik api, akan kami temani," kata Agung.
Saat ini, tambah Agung, sudah ada relawan terlatih turun ke lokasi kebakaran lahan di Dusun Teluk Kumbang, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Hal itu termasuk 11 relawan yang dikirim ke Rupat pada Senin petang, 24 Februari dan sudah sampai ke lokasi.
Relawan ini merupakan angkatan pertama dari posko relawan karhutla Polda Riau. Mereka sudah dilatih oleh BPBD dan Manggala Agni cara berhadapan dengan api di lokasi gambut dan menggunakan alat pemadam.
"Relawan berjibaku bersama petugas yang sudah berada di lokasi dalam beberapa hari terakhir untuk memadamkan titik api," terang Agung.
Terpisah, Rektor Universitas Lancang Kuning Dr Junaidi mengatakan, kegiatan ini implementasi dari perjanjian kerjasama antara pihaknya dengan Polda Riau dalam penanggulangan Karhutla pada 30 Januari 2020 silam.
"Kami berkomitmen mencegah dan memadamkan karhutla. Kami mendorong mahasiswa dan civitas akademika memiliki spirit relawan, ini tanggung jawab kita semua," kata Junaidi.
Junaidi juga mengapresiasinya terhadap aplikasi Dashboard Lancang Kuning. Aplikasi ini mampu memantau pergerakan relawan di lokasi kebakaran lahan dan mendeteksi titik api secara cepat.
"Beberapa dosen Unilak juga berencana melakukan riset untuk mendapatkan informasi lebih banyak terkait karhutla," kata Junaidi. [***]