Metroterkini.com - Lima orang penumpang yacht (kapal pesiar) ukuran kecil bernama Ledy Yeeda yang terdampar di areal pantai perkebunan PT. Meskom Agro Sarimas (PT. MAS), di Pantai Tanjung Mayat, Desa Pangkalan Batang Barat, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, sejak tiga hari lalu, nagatif Corona Virus Disease (penyakit Virus Corona) oleh WHO diberi kode COVID-19.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis yang sekaligus Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bengkalis, dr. Ersan Saputra Minggu (24/2/20).
"Tidak ada yang flu dan batuk. Semua (penumpang yacht) negatif Corona (COVID-19)," tegas Ersan melalui telepon seluler, Minggu siang.
Seperti diberitakan media ini, sebuah yacht (kapal pesiar) ukuran kecil bernama Ledy Yeeda, ditumpangi 5 warga negara asing, masing-masing dari Thailand dan Inggris terdampar areal pantai perkebunan PT. Meskom Agro Sarimas (PT. MAS), di Pantai Tanjung Mayat, Desa Pangkalan Batang Barat, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, sejak tiga hari lalu.
Awalnya kapal pesiar membawa 5 warga Tahiland dan Inggris itu berlayar dari Singapura tujuan Malaysia, namun diperjalanan kapal mengalami kerusakan mesin. Selama tiga hari kapal terombang-ambing di tengah laut, sebelum akhirnya terdampar di Pantai Tanjung Mayat, Desa Pangkalan Batang Barat.
Kelima warga negara asing itu, Naithan Phaetphiriyachidachot (14), laki-laki, (Thailand), Ratdawan Phraechaisong (47), perempuan (Thailand), Budsaba Phaechaisong (41), perempuan (Thailand), Det Thummanee (40), laki-laki (Thailand), dan Roger Antony Pumphrey (50), laki-laki (Inggris).
Setelah tiga hari terdampar, Sabtu (22/2/20) tim gabungan dari SAR, Kepolisian, Imigrasi, Medis dan Karantina, mengevakuasi kelima penumpang kapal pesiar tersebut ke rumah sakit (RSUD) Bengkalis guna mendapat pelayanan medis. Mereka dievakuasi lewat jalur darat dan air melalui kanal kanal PT. MAS.
Setelah dievakuasi, Roger Antony Pumphrey yang suhu badannya cukup tinggi mendapat perawatan di RSUD Bengkalis standar ala pasien terpapar virus Corona.
"Ketika sampai di UGD perawat pakai pakaian astronot (pakaian khusus perawat penanganan pasien terpapar virus Corona)," kata Ical tenaga honor di rumah sakit milik pemerintah Bengkalis tersebut. [rudi]