Metroterkini.com - Tiga Petugas Badan Pendapatan Daerah Pemko Pekanbaru mulai meresahkan pengusaha makanan dan minuman, pasalnya dalam satu bulan petugas ini bisa datang memberikan teguran sampai 3 kali dengan orang yang berbeda. Sementara pajak minum makan salah satu pengusaha di Pekanbaru jarang menunggak setiap bulannya.
Hal ini terungkap pagi sekira jam 10.00 Wib pada Selasa (18/2/20) di salah satu kedai kopi di datangi 3 orang dengan berpakaian pegawai lengkap terlihat menekan pengusaha, ditanya wartawan dia mengaku disuruh mengejar target pendapatan oleh atasannya bernama Safrinur.
"Kami memang ditugaskan mengejar pajak untuk mencapai target oleh atasan kami, kalau bapak tidak percaya silahkan telphon dia, ini nomor Hp nya," kata salah seorang petuga bernama Suryani, Selasa (18/2/20).
Sebelumnya wajah yang sama dengan ada wajah lain selalu datang dengan alasan memberikan surat teguran, namun sangat disayangkan pengusaha yang memberikan kontribusi menambah pendapatan daerah ini ketika didatangi petugas ini mereka seperti "mengintimidasi".
Bahkan tak jarang dari kata-kata mereka pada pengusaha sekan-akan "menekan" seolah-olah pengusaha restoran ataupun makanan ini pendompleng pajak, bukan tidak mungkin mereka melakukan gertakan, apalagi pada pengusaha bermata sipit.
Dikonfirmasi ke Safrianur mengakui kalau Suryani dan temannya itu adalah anggota beliau, namun dia menyebutkan tidak pernah melakukan penagihan, tapi memberikan surat peringatan.
"Seharusnya mereka kita dukung bang, sebab mereka memang diarahkan melakukan kunjungan ke lokasi, tapi kita tidak penah mengarahkan beliau menakuti pengusaha sebab kita mengutamakan pelayanan," katanya ketika dikonfirmasi.
"Namun untuk lebih detailanya masalah SOP mereka abang datang saja ke kantor, atau hubungi Kabid Pendapatan II Wily Amarul," lanjutnya.
Banyak kalangan yang menyayangkan ulah oknum yang terkesan memaksa pengusaha, kalau kita berpikir gelombang kehidupan dan pendapatan pengusaha tidak sama setiap bulannya, apalagi keadaan ekonomi di Pekanbaru pada pengusaha restoran dan makan agak lesu, terutama pada penusaha kecil. Seharusnya para pencari pajak ini mengerti.
"Kita minta para pegawai yang kerjanya seperti deft colektor ini mengurangi aksinya, masalah peringatan bisa dikirimkan lewat kurir bukan dengan pegawai berpakaian lengkap dan melakukan initimidasi," kata pelanggan restoran, Herman yang kebetulan selalu melihat aksi petugas ini.
Apalagi kata Herman, petugas yang berbeda kerap ketika memberikan surat peringatan kepada pengusa makanan dan minuman seharusnya bermuka manis. Sebaiknya aksi inimidasi ini dihentikan apalagi didengarnya pengusaha kecil "dicekik" sementara pengusaha besar diduga "terabaikan".
"Saya pertegas artinya pengusaha kecil "ditakuti" demi kejar target, tapi pengusaha besar "alahuwalam"," pungkasnya. [bas]