Kehadiran PT MASG di Peranap Serap Ratusan Naker Lokal

Kamis, 23 Januari 2020 | 17:47:13 WIB

Metroterkini.com - Masyarakat Desa Semelinang Darat, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau merasa senang dengan kehadiran PT Mustika Agung Sawit Gemilang (MASG). Bahkan, perusahaan sait itu di nilai telah membawa berkah untuk warga desa tempatan, seperti Desa Semelinang Darat, Kelurahan Peranap dan Desa Gumanti, umumnya masyarakat di wilayah Kecamatan Peranap.

Yang mana, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit itu mampu menyentuh dan bahkan merubah tatanan ekosistem perekonomian masyarakat tempatan.

Terutama PT MASG yang telah memperkerjakan sekitar 80 persen dari 150 jumlah pekerja. Sedangkan pekerja bongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) mencapai ratusan pekerja di luar sistem internal perusahaan.

Hal itu di sampaikan Camat Peranap, Umar S.Sos kepada awak media, Rabu 22 Januari 2020. Menurut Umar, bila ada keluhan sejumlah RAM dan Peron, sejenis agen penampung (pembeli) sawit, masyarakat yang merasa terusik dengan keberadaan PT MASG, yang mampu membeli TBS warga pekebun dengan harga tinggi, di banding dengan pembelian para agen setempat.

"Itu namanya persaingan bisnis. Hanya saja tujuannya, bagaimana agar pendapatan masyarakat pekebun bisa terus meningkat," kata Umar.

Pemerintah Kecamatan Peranap sudah selayaknya mengucapkan terima kasih terhadap PT MASG, yang telah ikut serta dan berperan aktif merubah dan meningkatkan pendapatan masyarakat dari sektor naiknya harga TBS.

Artinya, kata Umar, PT MASG tidak di kendalikan oleh pihak lain, dengan menekan harga TBS untuk keuntungan lebih besar secara pribadi perusahaan.

Beruntung, perusahaam terbilang masih baru ini berpendirian teguh dengan dalil ikut serta mensejahterakan ekonomi warga tempatan. Terutama masalah si rekrutnya warga tempatan untuk menjadi tenaga kerja di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT MASG.

"Jangan mencari-cari kesalahan perusahaan yang terbilang pro rakyat ini. Kalau soal geografis, keberadaan PT MASG terbilang berada di Desa Semelinang Darat dan merupakan dasar pembuatan perizinan pendirian PKS PT MASG. Walau di katakan masuk wilayah Desa Gumanti, ini bukan masalah signifikan," pungkas Umar.

Yang jelas, kata Umar, PKS PT MASG masih dalam wilayah Kecamatan Peranap dan membayar pajak. Selain itu, pihak perusahaan mampu merekrut ratusan tenaga kerja tempatan.

Selain itu, para tenaga kerja tempatan juga ikut bongkar muat TBS. Jika perusahaan tersebut di obok-obok maka yang akan menderita adalah warga tempatan itu sendiri.

Sementara itu, Pj Kades Semelinang Darat Suhardiman menyatakan, keberadaan PT MASG telah membawa keberuntungan warga desanya. Bahkan, perusahaan itu mampu mendongkrak harga TBS hingga Rp1.960 perkilogram. Jika di bandingkan dengan agen-agen lain masih jauh di bawah harga beli PT MASG.

"Kami pemerintah Desa Semelinang Darat maupun Desa Gumanti, tidak pernah mempermasalahkan tapal batas antara kedua desa. Semua berdasarkan hasil kesepakatan para tetua desa, Upika Peranap dan Pemkab Inhu," tegasnya.

Lain pihak, Pj Kades Gumanti Musliati melalui Sekdes Gumanti Suryanto mengaku bahwa sebagian besar warganya menggantungkan hidupnya ke PT MASG. Bahkan, ada warga desa yang bekerja di perusahaan itu dan ada juga sebagai anggota bongkar muat TBS.

Menyoal tapal batas, Suryanto mengaku belum ada kesepakatan mutlak antara Desa Semelinang Darat dan Desa Gumanti. Kendati Desa Semelinang Darat merupakan desa pemekaran dari Deda Gumanti. Namun hal itu tidak pernah di persoalkan dan itu menjadi kewenangan Upika Peranap dan Pemkab Inhu.

Terpisah, juru bicara PT MASG, Zulkifli Panjaitan S.Sos mengatakan, keberadaan PT MASG bertujuan untuk selain bisnis, juga tidak mengenyampingkan perekonomian warga tempatan. Artinya, dengan mendongkrak pendapatan masyarakat tempatan, berinbas pada pertumbuhan kelanjutan perusahaan untuk berusaha.

Bahkan, perusahaan belum ada membuang limbah cair dan kolam limbah saja belum penuh. Pembuangan limbah baru bisa di lakukan setelah adanya proses. Sebagaimana aturan dan petunjuk dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Inhu dan bukan main buang sembarangan.

"Contohnya, asap boiler PKS dapat di upayakan tidak mengepul keluar dari cerobong. Hal itu di sebabkan PT MASG telah menggunakan cara canggih agar asap tidak mengepul saat keluar dari cerobong, ketika bakar Janjang Kosong (Jangkos), yang sebelumnya melalui proses penghancuran," jelasnya. [wa]

Terkini