Topan Phanfone Hantam Filipina 16 Orang Tewas

Kamis, 26 Desember 2019 | 13:32:57 WIB

Metroterkini.com - Topan Phanfone yang menghantam area terpencil dan daerah wisata di kawasan tengah Filipina pada Kamis (25/12) tercatat merenggut sedikitnya 16 nyawa.

Lembaga bencana Filipina mengungkapkan korban tewas berasal dari Visayas, Filipina. Sementara bencana serupa juga menerjang Borocay, Coron, dan sejumlah destinasi wisata populer lainnya.

Dilansir CNNIndonesia, bandara di Kalibo yang melayani rute penerbangan menuju Boracay dilaporkan rusak parah sehingga jadwal penerbangan pun dibatalkan.

Topan Phanfone menerjang dengan kecepatan angin mencapai 195 kilometer per jam hingga memporak porandakan atap rumah, tiang listrik, hingga pohon-pohon di jalan.

Kendati kecepatan angin mulai melemah, namun topan Phanfone tercatat memicu kerusakan seperti halnya topan Haiyan yang terjadi pada 2013. Kala itu tercatat lebih dari 7.300 orang tewas.

"Ini [topan Phantone] memiliki karakter serupa Haiyan. Hanya kurang merusak, tetapi memiliki karakter yang sama dengan topan Haiyan," tutur indy Ferrer, seorang petugas informasi di pusat bencana wilayah Visayas Barat kepada AFP.

Topan Phantone yang terjadi di Filipina sejak Selasa (24/12) membuat ribuan orang mengungsi dan kesulitan merayakan Natal hingga pergantian tahun.

Sekitar 1,700 penduduk yang bermukim di wilayah pesisir dan kawasan yang terancam banjir dan tanah longsor dievakuasi. Akan tetapi, sejumlah keluarga memutuskan tetap tinggal untuk bisa merayakan Natal di rumah mereka.

Lihat juga: Tenggak Miras Beracun Saat Libur Natal, 11 WN Filipina Tewas
Akibat badai tropis yang kemudian memicu cuaca buruk membuat sejumlah pohon tumbang dan memutus kabel listrik hingga merusak menara pancar sinyal seluler.

Bencana tersebut membuat layanan seluler dan internet terputus di area yang dihantam topan Phantone. Hingga Kamis pagi, kedua layanan telekomunikasi tersebut dilaporkan masih lumpuh.

Topan Phanfone diperkirakan akan melintasi kawasan tengah Filipina dan mengarah ke Laut China Selatan. Badan Pengatur Transportasi Kelautan Filipina memerintahkan seluruh perjalanan kapal laut ditunda.

Data statistik mencatat, Filipina rata-rata dihantam 20 badai dan topan yang memicu banjir hingga tanah longsor dalam setahun. Letak geografis Filipina di sabuk Pasifik membuat bencana topan dan badai menghantam setiap tahunnya.[**]

Terkini