Erick Thohir Mengaku Mulai Banyak yang Menteror

Rabu, 18 Desember 2019 | 21:29:36 WIB

Metroterkini.com - Menteri BUMNErick Thohir langsung mencuri perhatian publik sejak pertama namanya diumumkan oleh Presiden Jokowi Oktober lalu. Bukan hanya karena kiprahnya di dunia bisnis dan olahraga saja, tapi juga gebrakannya di BUMN.

Nama Erick Thohir langsung menjadi perbincangan karena tindakannya dalam menyikapi kasus penyelundupan di Garuda Indonesia. Erick langsung mengambil langkah tegas dengan mencopot Dirut Garuda saat itu, Ari Askhara.

Tindakan Erick ini ternyata berbuntut panjang. Tak hanya Dirut saja, jajaran direksi Garuda Indonesia juga dicopot jabatannya setelah diketahui melakukan penyelewengan.

Mengambil tindakan berani ini tentu bukan hal yang mudah bagi seorang Erick Thohir yang notabenya masih baru di pemerintahan dan politik. Bahkan, Erick juga mengaku sudah mendapat teror-teror yang mengancam dirinya. Berikut ulasannya:

Dalam sebuah wawancara Erick Thohir membeberkan soal gebrakan dan kebijakannya sebagai Menteri BUMN. Erick menegaskan kalau akhlak sangat penting untuk mengemban amanah negara.

"Yang mungkin saya coba perbaiki saat ini, mulai dari good corporate governance-nya dulu. Satu bulan lalu saya sudah mengingatkan teman-teman di perusahaan BUMN dan kementerian, bahwa penting sekali ketika kita diberi amanah yang berat ini, akhlak kita, kepribadian jadi prioritas utama," ungkap Erick, dikutip dari tayangan Opsi MetroTv, Rabu (18/12).

Menurut Erick, 'kekotoran' dalam tubuh BUMN bisa disebabkan oleh oknum dan sistem. Dua hal itulah yang menjadi fokus Erick dalam meluruskan kembali citra perusahaan-perusahaan negara.

Menyadari bahwa kasus penyelundupan barang mewah di pesawat Garuda Indonesia menjadi konsumsi publik yang luas. Erick mengatakan kalau ranah pidana bukanlah tugas dari Kementerian BUMN.

"Dari awal saya bilang, kalau pidana penyelundupan itu kan Bea Cukai. Tapi kalau ada pidana, maaf ya, lain-lainnya itu kan domainnya polisi. Kita ini coorporatenya, kita harus membentuk tim yang baik untuk sampai ke rapat umum pemegang saham," jelas Erick Thohir.

Erick juga menjabarkan langkah selanjutnya yang akan ditempuh BUMN ialah menunjuk PLT (Pelaksana Tugas) dan PLH (Pelaksana Harian) bersama komisaris untuk melaksanakan tugas harian perusahaan BUMN.

Setelah kasus pencopotan, nama Erick Thohir kembali diisukan berkaitan dengan kasus penyelundupan di Garuda Indonesia. Erick menegaskan kalau ia bisa membuktikan rekam jejaknya selama berkarier di dunia bisnis.

"Kalau memang saya, atau perusahaan saya dianggap memudahkan (penyelundupan) atau membuat saya tidak objektif. Tidak. Saya buktikan. Sebagai perusahaan media dan olahraga, bisa dilihat track record saya dari tahun 2000-an kita banyak kerja sama," ujar Erick.

Erick Thohir yang sudah mundur dari perusahaannya sejak perencanaan Asian Games 2018 lalu. Erick juga menegaskan, apa yang perusahaan dan Erick lakukan selama berkarier sudah sesuai dengan prosedur.

"Saya rasa, bagi seorang Erick Thohir disogok Rp300 juta itu kecil sekali. Bukan saya munafik. Ini menjadi risiko menjadi pemimpin, pasti mencari kelemahannya," ungkap Erick.

Tindakan berani dan kebijakan tegas seorang pemimpin memang bisa menimbulkan pro dan kontra. Begitu pula gebrakan Erick selama bekerja sebagai Menteri BUMN.

"Apalagi dengan proses yang saya lakukan, sudah pasti musuhnya tambah banyak. Ya, banyak hal-hal yang mulai meneror saya. Tapi ya saya jalani saja, lha saya lillahita'ala, kok," ungkap Erick Thohir.

Bekerja di pemerintahan bukan berarti bisa aman dari ancaman. Kebijakan yang dibuat bisa saja mengancam kepentingan oknum dan mafia. Hal tersebut sangat dimaklumi Erick Thohir.

"Poinnya kan tadi, saya bisa dua tahun lima tahun, yang penting hasilnya terbaik," tutup Erick Thohir.

Ketika ditanya soal teror yang diterimanya, Erick Thohir menanggapinya dengan santai. Ia kembali mengatakan kalau apa yang ia kerjakan tidak berkaitan dengan keluarganya.

"Allah sudah memberikan sesuatu yang luar biasa kepada saya. Tentu harus dijaga. Saya juga tidak malu-malu bicara dengan keluarga saya, jangan ganggu-ganggu saya. Jadi kalau nanti ada yang bawa nama istri saya, anak saya cek dulu dong ke saya, jangan langsung percaya," imbau Erick.

Erick juga mengaku kalau nama Wamen BUMN sudah dipakai dalam isu perekrutan jajaran direksi. Bagi Erick teror-teror tersebut harus dihadapi. [mer]

Terkini