Mewah, Bappeda dan DPRD Gelar FGD di Batam

Kamis, 12 Desember 2019 | 20:25:25 WIB

Metroterkini.com - Disaat perekonomian masyarakat Bengkalis terpuruk, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan DPRD justru menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) di The Hills Hotel, Batam, Kamis (12/12/19). 

Kemewahan kegiatan terlihat dari tempat digelarnya kegiatan, yakni di hotel bintang empat di kota industri, Batam.

Sedangkan yang dibahas hanya perencanaan berbasis e-planning pokok-pokok pikiran anggota DPRD Bengkalis.

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis, Rinto ketika dikonfirmasi, Kamis (12/12/19) sore, mengatakan, dipilihnya Kota Batam sebagai tempat kegiatan karena narasumber dari Dirjen Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri hanya punya waktu satu hari. 

"Dipilihnya Batam, karena narasumbernya harus balik hari. Datang pagi, sorenya balek," kata Rinto.

Dipaparkan Rinto, dalam FGD tersebut yang hadir hanya Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan 40 dari 45 anggota DPRD. 

Kegiatan yang dibuka Bupati Bengkalis yang diwakili pelaksana tugas Bappeda, Yuhelmi, dihari Ketua DPRD, Khairul Umam dan wakil ketua DPRD Syahrial serta puluhan anggota DPRD Bengkalis lainnya.

Selain membahas perencanaan berbasis e-planning pokir dewan, ungkap Rinto, juga membahas program lainnya.

"Memang badropnya memang perencanaan berbasis e-planning pokok-pokok pikiran DPRD, tapi juga membahas program lainnya," pungkas Rinto.

Sementara itu, Jefriden, masyarakat Kota Bengkalis yang mengetahui kegiatan itu, justru mempertanyakan kepedulian pemerintah daerah terhadap kondisi perekonomian Bengkalis saat ini.

Menurut Jefriden, harusnya FGD itu digelar di Kota Bengkalis atau di Pekanbaru, bukan di luar Provinsi Riau.

"Kalau kegiatannya di Batam orang Batam yang dapat duit (uang). Bengkalis tetap aja gigit jari," ujarnya.

Terkait masalah narasumber yang harus balik hari (datang pagi, sore balik), ungkapnya, hanya sebuah pembenaran. Soalnya, kegiatan tersebut sudah ada dalam perencanaan, bukan dadakan.

"Saya rasa program itu (FGD) sudah ada, kan jauh-jauh hari sudah dibahas dengan kementerian terkait. Jadi tak ada alasan harus di Batam," ujarnya. [rudi]

Terkini