Jejak Kawanan Harimau Teror Warga Tapung Kampar

Selasa, 03 Desember 2019 | 19:17:47 WIB

Metroterkini.com – Beberapa hari belakang ini warga Tapung Kampar Riau, diteror jejak kawanan harimau yang masuk ke wilayah pemukiman warga. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memastikan jejak satwa yang ditemukan warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Minggu (1/12/2019) adalah jejak harimau.

Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro, Selasa, (03/12/19) di Pekanbaru, membenarkan informasi kemunculan jejak harimau tersebut.

Dikatakan Heru, sejak mendapatkan laporan dari warga, pihaknya telah menurunkan tim datang ke lokasi.

"Hasilnya memang betul itu jejak harimau," ungkap Heru.

Dari hasil pengukuran jejak tersebut, pihaknya memastikan bahwa jejak itu milik harimau dewasa.

"Diameter jejaknya itu sudah bisa dikatakan milik harimau dewasa," ujarnya.

Keberadaan jejak harimau itu semakin jelas dikarenakan jalan tanah yang bekas turun hujan. Sehingga terlihat jelas tapak harimau yang melangkah di wilayah tersebut.

"Kemaren malamkan turun hujan, sehingga jalan tanah di desa itu terlihat jelas tapak satwa itu," ungkapnya.

Pihaknya menganalisa, harimau yang melintas di desa tersebut berasal dari kawasan Taman Hutan Raya (Tahura).

”Untuk diketahui desa tersebut bisa jadi merupakan wilayah jelajah harimau. Jadi hal yang biasa kalau harimau melintas di wilayah jelajahnya sendiri,” ujar Heru.

Atas temuan itu, Heru mengimbau agar masyarakat setempat tetap waspada.

"Tempat temuan jejak itu memang rumah dia atau wilayah jejaknya di situ. Tapi waspada ya tetap waspada," katanya.

Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau juga membantah ada harimau sumatera yang memasuki wilayah Kota Bertuah, Pekanbaru. Kepada masyarakat diharapkan jangan percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya.

"Kami harap masyarakat bisa tenang dan jangan mudah percaya informasi yang belum jelas kebenarannya," ujar Heru Sutmantoro

Ia memastikan, tidak ada harimau sumatera yang masuk ke dalam Kota Pekanbaru. Karena, kata dia, sifat satwa liar menghindari perjumpaan langsung dengan aktivitas manusia.

"Sifat satwa liar menghindari perjumpaan langsung dengan aktivitas manusia," ujarnya. [***]

Terkini