Metroterkini.com - Terkait kerjasama antara Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Ponorogo mendapat tanggapan dari Veri Adi Wirawan selaku Ketua Karang Taruna Nusa Bhakti, Desa Mojomati, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo.
Veri Adi Wirawan mendukung kerjasama Unesa Surabaya bersama Pemkab Ponorogo. Selain itu Veri memberi beberapa catatan kecil. Menurut Veri dengan jumlah penduduk Desa Mojomati yang sedikit dan wilayah yang sempit berharap mempunyai kesempatan yang sama dengan desa yang lain di Kabupaten Ponorogo.
"Tolong jangan kesampingkan desa kami dalam hal penempatan KKN. Karena kami sangat rindu KKN ada di desa kami, karena sudah lama tidak tersentuh KKN, padahal kami butuh mitra dari perguruan tinggi untuk bekerjasama menimbulkan inovasi-inovasi di desa kami," ujar Veri Adi Wirawan.
Masih menurut Veri, Desa Mojomati mempunyai jumlah penduduk kurang dari 1000 jiwa seperti dalam Daftar Pemilih Trap atau DPT Pemilu kemarin. "Mungkin karena jumlah dan luas wilayah, KKN enggan di desa kami. Paschal Desa Mojomati mempunyai nilai plus dibandingkan dengan desa yang besar," katanya.
Dia mengambil contoh saja Desa Duri. "Desa Duri dan Mojomati itu Dana Desanya hampir sama padahal Desa Duri jauh lebih luas dan jauh lebih banyak penduduknya ketimbang Mojomati. Makanya infrastruktur kami sudah lengkap di bandingkan desa besar yang lain jalan sudah mulus semua, irigasi sudah terbangun, tinggal tersisa pemberdayaan," jelasnya.
Lantas dia mengatakan karena infrastruktur sudah penuh pihaknya merasa bingung dana desa itu membuat dan membangun. "Pemdes Mojamati memprioritaskan pemberdayaan namun Pemerintah Desa masih bingung pemberdayaan apa yang cocok di Desa Mojomati," jelasnya.
Sehingga saat ini menurutnya, Pemerintah Desa Mojomati mencoba mengandeng karang taruna namun Karang taruna sebenarnya ada gagasan seperti flory Mojomati, Desa Seni, kampung peternak. "Namun karena keterbatasan anggota yang benar- benar memikirkan desa masih belum bisa eksekusi secara maksimal," imbuhnya.
Selanjutnya dia menambahkan bahwa desa Mojomati siap menerima kehadiran Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unesa. "Maka dari itu bila bapak dan ibu mempercayai desa kami, Insya Alloh mahasiswa Unesa tidak akan kebingungan, karena dana dan program sudah ada tinggal pemikiran tambahan," pungkasnya.
Sebelummya, Dr. Oce Wiriawan selaku Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unesa menjelaskan saat ini ada program yang bisa disinergikan dengan Pemkab Ponorogo.
"Antara lain pemberdayaan masyarakat melalui KKN, pemanfaatan teknologi tepat guna, pendidikan, pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak, pendidikan disabilitas serta kajian keilmuan lain," ujar Dr. Oce Wiriawan saat audiensi dengan Pengurus Karang Taruna Kabupaten Ponorogo serta beberapa Karang Taruna Desa yang ada di Kabupaten Ponorogo, Selasa (26/11/2019).
Masih menurut dia LPPM Unesa memiliki beberapa pusat, yaitu Pusat Riset dan Penguatan Inovasi, Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pemasaran Ipteks, Pusat KKN dan Pemberdayaan Masyarakat.
"Pusat Kajian Seni Budaya, Pusat Studi dan Layanan Disabilitas, Pusat Studi Gender dan Anak, Pusat Inkubasi Bisnis, Pusat HAKI dan Publikasi, Pusat Halal, Pusat Studi Literasi, dan Pusat Pembinaan Ideologi dan Pusat Kajian Ilmu Keolahragaan," paparnya.
Masih menurut dia, semua pusat dari Unesa bisa bekerjasama dengan Pemkab Ponorogo untuk pemberdayaan masyarakat. (nur)