Metroterkini.com - Berita gembira bagi civitas Akademika Universitas Islam Riau. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menempatkan universitas pimpinan Prof Dr Syafrinaldi, SH, MCL itu berada di urutan ke-72 Kampus Berkinerja Penelitian. Kabar tersebut beredar setelah Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan menerbitkan surat pada 19 November 2019.
Dalam surat bernomor B/850/E2.4/RS.04/2019 yang diteken Plt. Direktur Sistem Riset dan Pengembangan Ocky Karna Radjasa itu, Kemenristek Dikti merilis klasterisasi dan pengelompokan perguruan tinggi berbasis penelitian pada periode 2016-2018. Dari empat klaster, dikti memposisikan UIR berada dalam kelompok klaster utama. Sementara universitas lain seperti Gadjah Mada, IPB, Undip, Unand, ITB, Airlangga, Unpad termasuk Universitas Riau masuk klaster mandiri.
Pada periode 2016-2018, Kemenristek merelis hampir 2.000 perguruan tinggi yang terbagi ke dalam empat klaster, yakni mandiri, utama, madya dan binaan. ''Kami mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras yang telah dilakukan oleh perguruan tinggi dalam melaporkan data kinerja penelitian,'' kata Ocky Karna Radjasa seperti dikutip dalam suratnya bertajuk, 'Peringkat Perguruan Tinggi Berbasis Kinerja Penelitian'.
Rektor UIR Syafrinaldi menyambut gembira data terbaru kinerja penelitian yang diterbitkan Kemenristekdikti itu. Melalui Kepala Bagian Humas dan Protokoler UIR Dr H Syafriadi, Rektor menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dosen-dosen UIR yang sudah meningkatkan kinerja penelitian sehingga peringkat UIR di bidang penelitian naik darstis dari periode sebelumnya.
Pada periode-periode sebelumnya Universitas Islam Riau berada dalam kelompok klaster binaan. Tapi alhamdulillah periode ini UIR naik dua tingkat menjadi klaster utama. ''Harapan kita peridoe 2018-2020, peringkat UIR naik ke kelompok mandiri sama dengan universitas-universitas ternama lainnya,'' kata Rektor.
Syafrinaldi mengakui, pihaknya tak pernah berhenti mendorong dosen-dosen UIR terus melakukan penelitian. Baik penelitian internal yang dilakukan Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat apatah lagi penelitian yang pendanaannya bersumber dari hibah dikti. Juga penelitian yang merupakan kerjasama UIR dengan universitas lain.
Pemerintah melalui Kemenristek Dikti yang sekarang berubah nama menjadi Mendikbud menyediakan anggaran cukup besar bagi perguruan tinggi di bidang penelitian. ''Mari, dosen-dosen UIR kita manfaatkan peluang ini semaksimal mungkin. Penelitian bukan semata bermanfaat bagi dosen tetapi berguna bagi perguruan tinggi. Termasuk UIR. Peringkat ke-72 yang sekarang kita raih menjadi momentum bagi UIR meningkatkan kinerja penelitiannya di tahun-tahun mendatang. Terus terang peringkat ke-72 ini membuat saya gembira saya. Mudah-mudahan periode mendatang kegembiraan ini akan bertambah lagi pabila UIR sukses menembus klaster mandiri,'' ucap Rektor Syafrinaldi. [relis]