Diusir Turki, Yunani Tolak Simpatisan ISIS

Jumat, 15 November 2019 | 22:32:32 WIB

Metroterkini.com - Yunani menolak menerima simpatisan ISIS berkawewarganegaraan Amerika Serikat yang rencananya akan dideportasi dari Turki pada Senin (11/11) lalu. Turki akhirnya tetap memulangkan simpatisan ISIS itu kembali ke AS pada Jumat (15/11).

Bersamaan dengan pemulangan warga AS itu, Kementerian Dalam Negeri Turki mengatakan pihaknya juga memulangkan satu tersangka asal Inggris dan 7 tersangka Jerman lain. Kantor berita pemerintah Turki, Anadolu melaporkan deportasi juga dilakukan kepada warga Denmark, Irlandia dan Prancis.

Dikutip dari CNN, tersangka asal AS itu awalnya minta dipulangkan ke Yunani. Namun negara tersebut tidak memperbolehkannya masuk, sehingga ia sempat terdampar selama beberapa hari di zona perbatasan negara antara Turki dan Yunani.

Namun tersangka itu akhirnya dipulangkan ke AS tak lama setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dan membahas rencana memerangi ISIS bersama Presiden Donald Trump.

"Atas komitmen AS untuk mengeluarkan dokumen perjalanan, prosedur yang diperlukan telah dimulai untuk mengirim pejuang teroris ke AS," kata pihak dari Kemendagri Turki.

Seusai pertemuan antara dua kepala negara itu, Erdogan mengatakan ada ribuan orang yang berafiliasi dengan ISIS dan tengah dalam proses dipulangkan ke negara asal mereka.

Pada Kamis (14/11) lalu, polisi anti teror meringkus seorang pria asal Inggris atas dugaan melakukan aksi teror terkait ISIS di Bandara Heathrow, London.

"Pria 26 tahun itu ditangkap setelah tiba di Bandara Heathrow dalam penerbangan dari Turki ke Inggris," ujar polisi melalui keterangan pers.

Namun polisi enggan mengonfirmasi ketika ditanya adanya hubungan dengan proses repatriasi yang disebut Erdogan. Departemen Dalam Negeri Inggris juga enggan mengomentari hal tersebut.

Selain Yunani, sejumlah negara Eropa lain juga turut menolak menerima warga negaranya yang dideportasi dari Turki. Menurut laporan dari Anadolu, alasan penolakan tersebut disebut karena mereka suda didenasionalisasi.

Turki sendiri sudah berulang kali mengkritik negara-negara Eropa yang menolak deportasi warga asalnya. Serupa Trump juga menyatakan sangat kecewa atas sikap negara-negara itu. **

Terkini