Metroterkini.com - Peran media dalam pelestarian Bahasa Indonesia dan tata cara penulisan yang benar sangat dibutuhkan saat ini. Hal itulah yang mendorong Balai Bahasa Jawa Timur untuk mengadakan penyuluhan penggunaan bahasa Indonesia bagi Pelaku Media Massa di Kabupaten Ponorogo.
Penyuluhan penggunaan bahasa Indonesia dilaksanakan selama 2 hari, Rabu hingga Kamis (23--24/10/2019) di aula STKIP PGRI Ponorogo diikuti oleh wartawan dari berbagai media, guru Bahasa Indonesia dari berbagai jenjang sekolah, perwakilan mahasiswa, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Ponorogo.
Menurut Kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Mustakim, saat ini media mempunyai peran besar dalam berbahasa dan penulisan, sehingga diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat. "Melalui media massa, kami harap masyarakat dapat teredukasi dalam berbahasa dan cara penulisan yang benar," beber Mustakim.
Bahkan, Mustakim sering menemukan tulisan dengan bahasa asing yang terpampang di berbagai instansi pemerintah atau tempat umum lainnya. "Media massa menjadi salah satu corong dan contoh bagi masyarakat dalam berbahasa. Bahkan masyarakat merasa lebih nyaman menjadikan media massa sebagai acuan daripada berkonsultasi kepada guru bahasa atau ahli bahasa tentang berbahasa Indonesia yang benar," paparnya.
Lebih lanjut, Mustakim menandaskan bahwa atas tulisannya seorang jurnalis juga mampu melahirkan kata baru. "Untuk kemudian kata baru tersebut digunakan oleh masyarakat luas dan dikaji oleh Balai Bahasa untuk masuk dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Selain melahirkan kata baru, jurnalis atau media massa juga memberikan pendidikan kata yang benar sesuai KBBI," tandasnya.
Masih menurut dia, media massa perlu dilibatkan dalam pengembangan dan perbaikan bahasa. "Hal ini juga bentuk tanggung jawab media dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar saat menyampaikan informasi dan kontrol sosial," urainya.
Sedangkan Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Prof. Dr. Suyatno saat memberi penyuluhan meminta kepada media, agar lebih teliti dalam penulisan, agar masyarakat yang membaca tidak terpancing. "Melalui media, kami harap masyarakat dapat teredukasi dalam berbahasa Indonesia, baik pengucapan maupun cara penulisan," pesan Suyatno, Kamis (24/10/2019).
Sedangkan Sutejo selaku Ketua STKIP PGRI Ponorogo menganggap media massa merupakan mitra strategis dalam memperbaiki penggunaan Bahasa Indonesia di masyarakat. "Dengan penyuluhan bahasa kita berharap kecintaan masyarakat Nusantara terhadap Bahasa Indonesia tidak memudar. Salah satunya, dengan mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia dibandingkan bahasa asing," jelas Sutejo. (nur)