Metroterkini.com - Kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 14 Oktober 2019. Hal itu lantaran dampak asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengganggu aktivitas masyarakat di sana.
"Asap akibat karhutla menyebabkan aktivitas pendidikan diliburkan," kata Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Senin (14/10/2019).
Melalui pesan digital, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang menginstruksikan kegiatan belajar mengajar di tingkat Paud, TK, SD dan SMP negeri dan swasta diliburkan hingga batas yang belum ditentukan. "Kegiatan belajar diliburkan sejak hari ini karena asap yang mengganggu dan membahayakan masyarakat," katanya.
Berdasarkan pantauan BNPB, kondisi kualitas udara dilihat dari indikator PM 2,5 pagi ini di wilayah Sumatera Selatan mencapai pada tingkat berbahaya atau pada angka 921. Kualitas udara tersebut seiring dengan jumlah titik panas atau hot spot di wilayah itu hingga mencapai 691 titik. Angka itu tertinggi di antara wilayah lain, seperti Riau, Jambi dan beberapa wilayah Kalimantan.
Saat ini, penanganan darurat di wilayah Sumatera Selatan masih terus berlangsung hingga kini. BNPB mengerahkan 7 helikopter untuk melakukan pengeboman air atau water-bombing. Air yang digunakan untuk pengeboman sudah mencapai 66 juta liter air, sedangkan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) telah mengelontorkan sekitar 14 ribu garam (NaCl).
"Operasi udara ini didukung juga personel darat gabungan mencapai lebih 8.000 personel," ujarnya. [vvn-mer]