Warga Jakarta Kehilangan Umur 2,3 Tahun Akibat Polusi

Ahad, 18 Agustus 2019 | 21:53:27 WIB

Metroterkini.com - Polusi udara di Jakarta terpantau buruk beberapa waktu belakangan ini. Beberapa kali sempat masuk kategori 'very unhealthy' atau sangat tidak sehat.

Dampak yang dirasakan tak cuma keluhan jangka pendek seperti sesak napas. Sebuah laporan riset menyebut, paparan polusi udara yang tinggi juga berdampak pada angka harapan hidup yang lebih pendek.

Laporan dari Air Quality Life Index (AQLI) tersebut mengatakan, rata-rata orang Indonesia bisa kehilangan harapan hidup rata-rata 1,2 tahun dengan tingkat polusi saat ini. Dampak kesehatan teramati lebih besar di daerah yang polusinya lebih tinggi.

"Warga ibukota Indonesia, Jakarta, misalnya, bisa kehilangan 2,3 tahun harapan hidup bila tingkat polusi pada 2016 bertahan sepanjang hidupnya," demikian kutipan laporan yang ditulis Michael Greenstone dari Energy Policy Institute at the University of Chicago (EPIC) tersebut.

Disebutkan, indeks Particulate Matter (PM) 2.5 di wilayah tersebut tidak memenuhi anjuran Organisasi Dunia (WHO). Di beberapa wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan, harapan hidup bahkan 'kehilangan' umur lebih dari 4 tahun.

"Penduduk di Palembang kehilangan harapan hidup rata-rata 4,8 tahun dan warga di Ogan Komering Ilir kehilangan harapan hidup 5,6 tahun," lanjut laporan tersebut.

Praktisi kesehatan paru dari Omni Hospital Pulomas, dr Frans Abednego Barus, SpP, kepada detikHealth mengatakan dampak polusi udara di Jakarta memang tidak langsung terlihat. Ia sendiri tidak mendapati peningkatan jumlah pasien belakangan ini, ketika polusi udara di Jakarta terpantau 'sangat tidak sehat'.

"Dampaknya kronik 3 tahun atau lebih," kata dr Frans. [***]
 

Terkini