Metroterkini.com - Sejarah mencatat, pada abad ke-12 dunia dibuat heboh dengan dua bocah berkulit hijau yang muncul secara misterius di desa Woolpit, Suffolk, Inggris. Hingga kini, fenomena ini menyimpan tanda tanya besar yang sulit dipecahkan dan ditemukan asal usulnya.
Bocah berkulit hijau layaknya superhero bernama Hulk dalam Avengers ini adalah sepasang bocah laki-laki dan perempuan.
Keduanya muncul secara misterius melalui salah satu lubang jebakan serigala yang terpasang di Woolpit. Biasanya, lubang-lubang ini dipasang untuk menjebak dan menjerat serigala-serigala.
Lubang ini dirancang dengan kedalaman dua kali lebih tinggi dari ukuran tubuh anak-anak pada umumnya.
Membuat heboh seisi kota, seseorang bernama Sir Richard de Calne memutuskan untuk memberikan tempat tinggal untuk dua bocah berkulit hijau ini tinggal.
Jika sebelumnya dua bocah berkulit hijau ini hanya mau makan kacang mentah, keduanya perlahan-lahan hidup layaknya manusia pada zaman tersebut. Sayangnya, tidak lama kemudian si bocah laki-laki meninggal dunia karena sakit-sakitan.
Usai si bocah perempuan belajar berbicara, dirinya menceritakan mengenai asal usulnya. Gadis ini mengaku berasal dari St. Martin's Land, sebuah tempat yang seluruh isinya berwarna hijau dan memiliki sedikit cahaya.
Bocah ini mengaku saat dirinya dan saudaranya sedang asyik bermain, keduanya mendengar suara keras yang secara mengejutkan membawa keduanya ke dasar lubang serigala tersebut.
Salah satu teori yang begitu dipercaya menyebutkan bahwa dua bocah berkulit hijau ini merupakan anak imigran Flemish yang dianiaya dan dibunuh dalam pertempuran Fornham tahun 1173. Banyak yang berpendapat jika dua bocah tersebut tersesat usai menjadi anak yatim piatu.
Sayangnya, tidak ada yang mampu menjelaskan mengenai warna hijau pada kulit dua bocah misterius ini. Pendapat lain menyebutkan jika dua bocah ini tersesat usai melakukan perjalanan melewati mesin waktu.
Entah benar atau tidak, banyak sejarawan dan ilmuwan yang mencoba membuktikan kebenaran hal ini. Bahkan perdebatan dan penelitian terkait dua bocah berkulit hijau di Inggris ini hingga kini masih terus dilakukan. [***]