Metroterkini.com - Jelang Pemilu 17 April 2019, percakapan di media sosial diperkirakan semakin meningkat. Analis pemantau media sosial Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan, percakapan yang muncul di dunia maya akan mencocokkan dengan isu kampanye dari masing-masing pasangan capres cawapres. Selain itu, analisis Drone Emprit menunjukkan perbedaan cara main buzzer kubu 01 dan 02.
"Mereka mengamplifikasi apa yang dilakukan pasangan calon masing-masing di tempatnya (kampanye) masing-masing di situ. Misalnya Jokowi ke satu tempat. Mereka amplifikasi terus. Lawannya juga sama, 02 juga melakukan hal itu," kata dia di Jakarta, Rabu malam (27/3/2019).
Ismail mencontohkan, isu soal penggunaan baju putih saat pergi ke TPS yang dikampanyekan oleh Jokowi. Isu ini mencuat cepat di media sosial, baik yang bernada positif maupun negatif.
Selain itu, kata Ismail, masing-masing pasangan calon akan menyerang titik lemah lawannya. Dengan banyaknya perang di media sosial, Ismail menuturkan, hoax akan mulai bertebaran di jalur udara.
Salah satu isu yang kontroversi dan dikaitkan dengan hoax adalah soal postingan cerita salah satu mahasiswi Yogyakarta yang mengajak nikah Sandiaga Uno dalam salah satu acara.
"Tadinya 02 ramai tuh, bagus tuh seolah bagus. Ketika dia klarifikasi, padahal dia (mahasiswi) diminta untuk nanya saja. Bukan di-staging nanyanya ini ya, itu sudah digoreng sama 01 seolah-olah sandiwara," kata Ismail.
Ismail juga menyoroti soal keberadaan buzzer di media sosial. Menurut pengamatan dan pemantauan melalui Drone Emprit, Ismail menemukan ternyata pola buzzer kedua kubu capres memiliki perbedaan cara kerja. Menurut analisisnya, ada buzzer yang sudah disiapkan materi dan ada pula buzzer yang berjalan sesuai kampanye masing-masing calon capres cawapres.
"Jokowi mau muncul di satu tempat, oke materinya apa, meme-nya apa. Dicocokin dengan hal itu. Buzzer akan mempromosikan. Ketika ada di lapangan, mereka juga angkat," ujarnya.
Sedangkan kubu 02, kata Ismail, buzzer-nya kurang terstruktur dibanding buzzer kubu 01. Tidak ada persiapan materi atau meme, paling hanya bermain tagar dan menaikkan kejadian di lapangan. [***]