Metroterkini.com - Sebagian masyarakat menyampaikan keberatannya terhadap keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) soal tarif ojek online (ojol) yang baru. Pandangan masyarakat itu disampaikan melalui polling Pro-Kontra.
Seperti dilansir dari detikFinance, dari 128 pembaca yang merespons polling ini, sebanyak 65 menyatakan kontra. Mereka beralasan, tarif ini kemahalan sehingga pengeluarannya makin besar. Ada juga yang menyatakan, tarif ini mirip taksi online.
Salah satu pembaca Zaharudin Septian menerangkan, ojol saat ini telah menjadi transportasi utama. Dengan adanya tarif baru, yang sebenarnya mengalami kenaikan, maka pengeluaran yang ia keluarkan semakin besar.
"Saya setiap hari menggunakan ojol untuk moda transportasi berangkat dan pulang kerja, jika kenaikan ini terjadi maka biaya yang harus saya keluarkan untuk transport membengkak, mohon dipertimbangkan untuk kalangan menengah ke bawah," ujar Zaharudin.
Lalu, ada juga Matrixisme yang berpendapat tarif ini terlalu mahal sehingga masyarakat akan berpikir ulang menggunakan ojol. Alasan lain, tarif ini hampir mendekati taksi online.
"Kedua, tarifnya beririsan dengan taksi online. Coba hitung sendiri marginnya," katanya.
Selain itu, ada juga berpendapat tarif ini kemahalan. Sehingga, ia menimbang untuk naik kendaraan pribadi.
"Driver ojol mesti ingat. Jangan mematikan isi periuk sendiri dengan minta naik harga yang nggak terjangkau, kalian sendiri yang bakal susah, kita mah tinggal balik pakai kendaraan sendiri lagi kalau harganya ojol udah mahal," ujar Bold75.
"Kemahalan sih kalau menurut ane. Mending isi minyak motor sendiri," kata Agung Permana dengan pendapat serupa. [***]