Metroterkini.com - Memiliki berat badan berlebih bisa menjadi masalah besar bagi kesehatan kita. Obesitas juga turut menganggu aktivitas dan membuat fleksibilitas tubuh berkurang. Itulah yang dirasakan oleh seorang pemuda bernama Robert Treglia.
Saat masih kanak-kanak, ia memiliki tubuh yang sehat. Ia juga tergabung sebagai atlet dengan aktivitas fisik tinggi yang mampu menyeimbangkan kehidupannya. Hal buruk dimulai ketika ia berumur 10 tahun.
Ia mulai bermasalah dengan berat badannya sehingga tak bisa kembali bergabung dalam tim olahraga di sekolahnya. Saat mencapai usia 30an, berat badanya mencapai titik tertinggi, yaitu 273 kilogram, yang membuatnya sulit berjalan. Namun dengan sedikit ketekunan dan usaha ekstra, Treglia berhasil menurunkan berat badan hampir 181 kilogram.
“Seiring bertambahnya usia, kebiasaan makan saya tidak pernah berubah dan benar-benar menjadi lebih buruk,” kata Treglia.
Treglia bercerita, ia selalu mengonsumsi makanan cepat saji dan mencoba berbagai menu baru di restoran.
"Saya menggunakan makanan sebagai cara untuk membuat diri saya bahagia. Saya tidak bisa menemukan kebahagiaan dalam diri saya, jadi makanan adalah pelarian saya," ungkapnya.
Pria asal Pittsburg ini sempat mengalami depresi yang membuatnya merasa jelek dan tak menarik. "Tapi, sepiring pasta dengan bakso dan roti bawang putih tidak akan menghakimi saya," ucapnya.
Bagi treglia, semua makanan itu menjadikannya merasa lebih baik setelah memakannya. Namun, tanpa disadari semua itu justru semakin memperburuk keadaan. Jadi, ia mencoba menurunkan berat badan melalui banyak diet termasuk diet Weight Watchers dan Atkins.
Pada suatu malam, Treglia mulai menemukan inspirasi menurunkan berat badan berkat laman Reddit, di mana banyak orang mengunggah kisah yang berhasil menggugah kesadarannya.
"Saya menemukan banyak kisah tentang orang yang berhasil menurunkan berat badan 45 hingga 90 kilogram sehingga saya merasa bisa mencobanya," ungkapnya.
Setelah membaca kisah orang lain dalam menurunkan berat badan, ia pun menemukan cara untuk menurunkan berat badannya sendiri. Ia mulai mencoba mendapatkan tubuh ideal dengan bantuan aplikasi MyFitnessPall yang bisa diunduh secara gratis.
"Saya menonton video di YouTube yang menjelaskan cara menggunakan aplikasi dan mempersiapkan makanan. Saya menggunakannya sebagai batu loncatan untuk menurunkan berat badan dan belajar cara makan dengan benar," ucapnya.
Dengan berat badan melebihi 200 kilogram, Treglia mendapat pelajaran yang sulit ketika pertama kali menggunakan aplikasi tersebut.
"Saya harus mempelajari kembali apa yang sehat dan apa yang tidak. Saat dewasa, saya berpikir masakan rumah selalu sehat. Setelah memasukkan beberapa makanan itu ke MyFitnessPal saya tahu apa yang saya pikir adalah makanan sehat ternyata mengandung hampir 2.000 kalori," kata Treglia.
Pada satu titik, Treglia menyadari ia kemungkinan makan 5.000 kalori sehari. Jadi dia perlu membuat pilihan menuruti asupan kalori yang disarankan aplikasi.
"Saya tidak ingin istri saya menemukan saya mati di tempat tidur suatu pagi karena saya mengalami serangan jantung dalam tidur saya. Saya tidak ingin dia merasa bahwa itu adalah kesalahannya. Saya ingin menjadi sehat sehingga saya bisa memberinya kehidupan yang layak," katanya.
Dia mulai menghitung kalori dengan aplikasi. Hal itu dengan cepat berubah menjadi permainan untuk Treglia, yang kebetulan suka matematika. Selanjutnya, ia meningkatkan teknologinya dengan Fitbit untuk melacak langkahnya.
"Ketika saya pertama kali mulai memakai Fitbit, saya rata-rata berjalan sekitar 3.000 langkah sehari," katanya.
Setelah beberapa bulan, ia mulai melihat hasilnya. Pakaiannya mulai longgar dan ia kehilangan sekitar 10 persen dari berat tubuhnya.
"Saya sangat senang ketika angka pertama di timbangan saya turun satu angka. Itu benar-benar menunjukkan kepada saya bahwa saya dapat menyelesaikan perjalanan ini," ucapnya.
Setelah satu setengah tahun, ia memutuskan untuk bergabung dengan gym. Untung sepupunya kebetulan memiliki gelar dalam ilmu olahraga dan merupakan ahli fisiologi olahraga bersertifikat American College of Sports Medicine.
“Dia telah membantu mengoordinasikan dengan dokter apa latihan terbaik untuk saya,” kata Treglia.
Ia kemudian melakukan latihan kardio sebanyak tiga hingga empat kali seminggu, yang membuatnya sukses menurukan berat badan hingga 179, yang membuat berat badannya tersisa 93 kilogram.
“Perubahan pada tubuh saya luar biasa. Ketika saya melihat ke cermin, saya melihat perubahan drastis, terutama di lengan, leher, dan bahu saya,” katanya.
Ia juga menambahkan, olahraga yang dijalaninya telah membantu mengencangkan kulitnya yang sedikit longgar. Namun, semua itu bukan hal yang mudah bagi Treglia. Ia harus berjuang melawan keinginan untuk mengudap makanan cepat saji yang selalu saja menghantuinya. Tanpa disadari, saat pulang kerja ia masih seringkali mengemudikan mobilnya ke restoran cepat saji.
Untuk menghentikan keinginan mengonsumsi makanan cepat saji, ia membuka aplikasi MyFitnessPal dan melihat berapa kalori yang telah ia konsumsi untuk menyadarkan dirinya agar tak makan berlebihan.
"Saya duduk di sana dan menangis karena saya sangat ingin burger dan kentang goreng. Saya merasa seperti pecandu yang tidak bisa mendapatkan apa yang mereka cari," kenangnya.
Ia terus bertahan dan tetap bertekad untuk menurunkan kembali berat badannya hingga menuju ideal. Kini, ia merasa hari-harinya selalu diliputi hal luar biasa.
“Selalu ada sesuatu yang baru yang bisa saya lakukan yang tidak bisa saya lakukan sebelumnya. Saya tidak lagi merasa sebagai objek perhatian semua orang. Ketika saya memasuki sebuah ruangan, saya tidak lagi merasa seperti 'pria gemuk' di ruangan itu," katanya.
Ia tak lagi merasa diadili oleh orang-orang karena berat badannya. Untuk selanjutnya, Treglia bersemangat belajar mengendarai sepeda lagi, berjalan kaki dengan istrinya dalam liburan, dan bangun setiap hari dengan kesempatan hidup baru.
"Jangan mengubah semuanya sekaligus, terutama jika kamu sangat tidak aktif," kata Treglia. Ia mendorong orang-orang yang bernasib sama dengannya agar membuat perubahan kecil dan membiarkannya berubah menjadi perubahan besar.
"Ini bukan perlombaan untuk mencapai tujuan penurunan berat badan, jadi mengapa menjadikannya seperti itu? Kita semua tidak mendapatkan berat badan ini dalam semalam dan kita tidak akan kehilangannya dengan cara itu," tambahnya.