Metroterkini.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan, jumlah berita bohong atau hoaks yang tervalidasi dari hari ke hari terus bertambah. Hingga bulan Februari 2019, ada sebanyak 353 informasi atau hoaks.
Jumlah tersebut naik drastis jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Berdasarkan data dari Kemenkominfo, pada bulan Agustus 2018 jumlah hoaks yang teridentifikasi dan sudah divalidasi hanya 25 berita. Jumlah tersebut naik 27 pada bulan September. Kemudian pada Oktober naik 53, November 63, Desember 75 dan bulan Januari menjadi 175.
"Sejauh ini, paling banyak atau 181 dari 700-an hoaks tadi adalah berita politik. Jadi memang makin ke sini makin banyak," ujar Rudiantara kepada wartawan di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu (9/3).
Rudiantara mengatakan, jumlah hoaks tersebut adalah yang sudah divalidasi bahwa berita tersebut memang hoaks atau sudah disandingkan dengan faktanya. Pihaknya terus melakukan penyisiran like, karena penanganan hoaks menurutnya, memang tidak mudah.
Lebih lanjut Rudiantara menyampaikan, pihaknya terus berupaya menangkal agar informasi bohong tersebut tidak dikonsumsi oleh lebih banyak orang. Ia juga meminta masyarakat dan mahasiswa agar ikut berpartisipasi, dengan tidak meneruskan informasi yang negatif.
"Ciri informasi hoaks adalah tidak jelas asal usulnya, terdapat ajakan "ayo viralkan", dan mengatasnamakan kelompok tertentu. Kalau ada berita seperti itu dihapus saja. Zaman sekarang yang mengirim dan menerima foto, teks, dan video sama-sama bayar. Kalau dulu kan yang nelepon yang bayar," tandasnya.
Disinggung mengenai tindak lanjut berita hoaks tersebut, Rudiantara menyampaikan, sudah bukan lagi ranah Kementerian melainkan sudah menjadi kewenangan Kepolisian. [mer]