Moeldoko: Mari Lanjutkan Pembangunan di Bengkalis

Sabtu, 23 Februari 2019 | 10:54:17 WIB

Metroterkini.com - Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Dr. Moeldoko, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bengkalis, tepatnya di Desa Sungai Nibung Kecamatan Siak Kecil, Jum’at (22/2/19).

Pada kesempatan itu, turut mendampingi Kepala Staf Presiden, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia Ir. Nazir Foead, Gubernur Riau H. Syamsuar, Bupati Pelalawan M. Harris, Pelaksana Tugas Bupati Siak H. Alfedri.

Sebelum melakukan kunjungan kerja di kabupaten yang memiliki ikon Ikan Terubuk itu, awalnya rombongan melakukan kunjungan kerja di Kota Dumai dan Siak, selanjutnya bersama Kepala BRG dan Gubernur Riau menuju ke Kecamatan Siak Kecil.

Tujuan utama dari kunjungan mantan Panglima TNI tersebut bersilaturahmi dan mendengarkan berbagai keluhan dan permasalahan dari masyarakat Kabupaten Bengkalis serta untuk melakukan penyerahan bantuan alat pemadam kebakaran, penyerahan KTP Elektronik, penyerahan premi asuransi untuk para nelayan, serta penyerahan beras rastra.

Di Desa Sungai Nibung rombongan Kepala Staf Presiden yang datang menggunakan kendaraan roda empat disambut oleh ratusan pelajar dengan mengibarkan bendera merah putih serta ribuan masyarakat. Lazimnya penyambutan tamu, Moeldoko dan rombongan juga diambut dengan tabuhan kompang. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian tanjak, pengalungan karangan bunga, serta atraksi silat dari warga masyarakat Desa Sungai Nibung.

Satu persatu masyarakat yang hadir pada acara tersebut bersalaman serta mengajak swafoto dengan Moeldoko, meskipun sempat dihalangi oleh tim pengamanan, tetapi tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk bersalaman dan menyapa Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia tersebut.

Moeldoko sangat senang dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis atas sambutan hangat kepadanya beserta rombongan.

Pada kesempatan itu, Moeldoko selaku perwakilan Pemerintah Pusat menceritakan pengalamannya menuju ke Bengkalis, menurutnya, seluruh lahan di kawasan Riau ini, bisa dikembangkan dan menjadi masa depan yang baik di Indonesia.

Kepala Staf Kepresidenan itu, juga mengajak seluruh masyarakat yang hadir saat itu untuk mensukseskan pesta demokrasi di Indonesia.

“Jangan mudah terpecah belah dan jangan mudah mengkonsumsi berita hoax,” ujarnya.

Lebih lanjut dia juga berharap jangan terjadi permusuhan dan pertikaian antar sesama warga masyarakat di Indonesia khususnya di Kabupaten Bengkalis ini.

“Jangan sampai ada sepasang suami istri yang berbeda pilihan, lalu tidak akur sering bertengkar dan adu mulut,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Bengkalis Amril Mukmini dihadapan ribuan masyarakat yang telah berkumpul di lapangan Sepak Bola Desa Sungai Nibung tersebut, menjelaskan berbagai program yang telah dicanangkan Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang menyentuh masyarakat.

“Adapun program yang telah dilaksanakan diantaranya Penyerahan sertifikat tanah secara simbolis untuk 347 penerima sertifikat tanah eks transmigrasi di dua desa yaitu Desa Sumber Jaya dan Desa Tanjung Damai Kecamatan Siak Kecil serta 832 penerima sertifikat hak atas tanah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun anggaran 2018,” ungkapnya.

Selain itu, pada beberapa waktu lalu juga dilaksanakan pencanangan program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang merupakan perwujudan dari program nawacita pemerintahan Jokowi-Jk yang dilaksanakan di 16 provinsi, dengan jumlah unit LTSHE sebanyak 172.996 unit, dan menerangi 1610 desa.

“Provinsi Riau merupakan salah satu wilayah yang mendapat alokasi pemasangan LTSHE sebanyak 457 unit, yang tersebar di 2 kabupaten yaitu Kabupaten Bengkalis sebanyak 246 unit dan Kepulauan Meranti sebanyak 457 unit,” tutur Amril Mukminin.

Dalam akhir sambutannya, orang nomor satu pada kabupaten yang memiliki sejarah Datuk Laksamana Raja Di laut itu, berharap dengan dilakukannya kunjungan dari orang yang berpengaruh di Indonesia itu, kiranya dapat memberikan kontribusi dan perubahan untuk mewujudkan Kabupaten Bengkalis yang lebih baik kedepannya.

Daerah Harus Bisa Berkolaborasi Demi Pembangunan

Selepas menghadiri berbagai acara dan kegiatan dalam wilayah Bumi Lancang Kuning diantaranya acara pengecekan PIPG BRG Bloking Restorasi Gambut, serta temu ramah bersama buruh dan petani lahan gambut di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis, Kepala Staf Kepresidenan Jendral TNI (Purn) DR. Moeldoko, S.IP melanjutkan kegiatannya makan malam sekaligus bersilaturahmi bersama Kepala Daerah Provinsi, Bupati dan Walikota Se-Provinsi Riau serta tokoh masyarakat Riau di Aula Serindit Gubernuran, Jumat (22/2/19) malam.

Dalam jamuan makan malam, itu Kepala Staf Kepresidenan didampingi oleh Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution.

Terlihat hadir Anggota Forkopimda Provinsi Riau, Tokoh Masyrakat Riau, Wan Thamri Hasyim. Wan Abu Bakar, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Seri Al Azhar dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Riau, Datuk Seri Syahril Abu Bakar, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hizaji. Bupati Bengkalis yang diwakili asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalia, H. Heri Indra Putra serta Bupati/walikota se-Provinsi Riau.

Dalam sambutannya, dihadapan Moeldoko, Syamsuar menyampaikan beberapa harapan diantaranya terkait bencana asap, percepatan pembangunan Provinsi Riau, peremajaan kelapa sawit dan perhatian terhadap pulau terluar.

"Saat ini Riau sedang terjadi beberapa titik kebakaran lahan dan hutan. Tetapi Alhamdulilah dapat segera diatasi dan selama perjalanan kita tadi tidak terganggu akan kabut asap, Dan kami sudah melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar senantiasa siap siaga," ujar Syamsuar.

Alhamdulilah selama tiga tahun terakhir ini sambung Syamsuar lagi, di Provinsi Riau di jauhkan Allah dengan bencana asap.

Selanjutnya Mantan Bupati Siak itu kembali melaporkan bahwa Provinsi Riau sebagai daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Selain tu, Provinsi Riau juga sebagai penghasil sawit dan sagu terbanyak di Indonesia, serta penghasil kelapa, karet dan padi.

"Kami berharap saudaraku semuanya kami berpesan melalui pak Moeldoko agar disampaikan kepada presiden, bahwa di Provinsi Riau sedang dilaksanakan peremajaan sawit di beberapa tempat. Kami mengharapkan dukungan peremajaan kelapa yang luasnya lebih dari 100.000 hektar," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubri melaporkan bahwa di Provinsi Riau terdapat 4 pulau yang keberadaannya berbatasan langsung dengan negara tetangga. dan perlu perhatian secara khusus terkait abrasi yang cukup memprihatinkan, Kedepan empat pulau ini dapat penanganan dari pusat yang selanjutnya dapat meningkatkan perekonomian.

Infrastruktur yang ada di provinsi mohon dapat dilanjutkan melalui bapak. Tentunya semoga di bawah pemerintahan pak Jokowi ini dapat memenuhi harapan harapan rakyat di Provinsi Riau, dan semoga riau akan semakin maju kedepan.

Menanggapi apa yang disampaikan Gubernur Riau, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi kepada penjabat dari Riau yang sangat aktif berkoordinasi dengan staf Presiden.

Intinya, dijaman sekarang yang kita butuhkan adalah kolaborasi yang lebih dari koordinasi. Kolaborasi menyangkut tindakan, kedepanya kita harus sering berkolaborasi dalam setiap kegiatan agar terciptanya percepatan perkembangan pembangunan.

Selanjutnya apa yang menjadi masukan dari Gubernur Riau, akan kami sampaikan kepada pimpinanan, terlebih presiden sangat memperhatikan Daerah terdepan dan terluar.

"Saya juga sudah berdiskusi dengan Gubernur dan Bupati, jika seandainya Pulau Rupat dijadikan etalase terdepan di Provinsi Riau, setelah diperbaiki infrastruktur, saya yakin akan semakin tinggi mobilitas manusia, dan juga mobilitasi barang yang terjadi di kawasan ini akan banyak sekali yang kita mainkan disini" lanjutnya.

Tentang asap, Moeldoko juga mengajak agar bekerja sunguh-sungguh menghadapi ini, mari kita bersama sama memikirkan penyelsaian ini.

Moeldoko mengakui bawha dirinya siap mengkoordinasikan dan siap menjadi jembatan agar koordinasi komunikasi dapat berjalan dengan baik.

Diakhir penyampaian Kepala Staf Kepresidenan mengungkapkan, bahwa akan ada 3 perbaikan kedepanya, diantaran Infrastruktur, Sumber Daya Manusia dan perubahan struktur dalam organisasi, yang diharapkan kedepanya akan menjadi lebih efektif dan efisien. [rudi/inf]

Terkini