Tahun 2019 PSI Minta Prabowo Bertobat dari Berbohong

Rabu, 02 Januari 2019 | 23:08:34 WIB

Metroterkini.com - Kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uni 'jual-beli serangan' di awal tahun 2019 ini. Kubu Jokowi meminta Prabowo bertobat. Sebaliknya, kubu Prabowo meminta Jokowi menepati janji. Seperti apa?

Awalnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku punya harapan untuk Prabowo Subianto pada tahun baru 2019. Juru bicara PSI Dedek Prayudi menuding Prabowo kerap berbohong dalam kampanye sepanjang 2018. Dia meminta hal itu dikurangi Prabowo.

"PSI meminta capres Prabowo Subianto untuk bertobat pada 2019 dan tidak lagi mengedepankan kebohongan dalam kampanye. Kualitas pilpres dipertaruhkan dalam sikap para kandidat berkampanye. Rakyat berhak untuk tidak dibohongi oleh Pak Prabowo. Dalam 2018, setidaknya kami menemukan tiga kebohongan besar yang kami duga sengaja dilakukan karena miskinnya gagasan pembangunan mereka," kata Dedek dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (2/1/2019).

Dedek memerinci apa yang diklaimnya sebagai kebohongan yang pernah diutarakan Prabowo dalam berkampanye. Apa saja?

"Kemiskinan meningkat 50 persen. Pada bulan Juli, Pak Prabowo mengatakan bahwa kemiskinan meningkat 50 persen dalam lima tahun terakhir. Data BPS menunjukkan bahwa kemiskinan terus menurun, bahkan menyentuh level di bawah 10 persen pada 2018. Data Bank Dunia juga memperlihatkan bahwa kemiskinan yang diukur dengan standar pendapatan USD 1,9 menurun secara konstan hingga menyentuh 5,7 persen," sebut Dedek.

"Sembilan puluh sembilan persen orang Indonesia hidup pas-pasan. Pada bulan Oktober, Pak Prabowo berkata bahwa 99 persen rakyat Indonesia hidup pas-pasan. Beliau mengaku mengambil data dari Bank Dunia. Faktanya, data Bank Dunia mengungkapkan bahwa kelas menengah di Indonesia pada 2017 berjumlah 53 juta orang. Definisi kelas menengah bagi Bank Dunia adalah mereka berpenghasilan USD 10-50 per hari," imbuh Dedek.

Menanggapi tudingan itu, anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai Dedek tengah menuding kubu sendiri alias 'maling teriak maling'. Andre menegaskan pidato Prabowo selama ini disampaikan berdasarkan kejujuran. Prabowo, tegas Andre, tak pernah melakukan pencitraan saat berkampanye.

"Pak Prabowo selama ini selalu bicara jujur apa adanya tanpa pencitraan. Beliau menyampaikan masalah riil yang ada di masyarakat, seperti kesenjangan ekonomi, sulitnya mencari pekerjaan, dan tingginya harga-harga bahan kebutuhan bahan pokok. Di mana letak Pak Prabowo berbohongnya?" kata Andre kepada wartawan. 

Andre meminta Dedek tak main tuduh. Dia menyarankan Dedek menagih apa yang disebutnya janji-janji Presiden Jokowi.

"Daripada Uki sibuk menuduh Pak Prabowo berbohong, seharusnya Uki mengingatkan Pak Jokowi yang banyak janji kepada rakyat di 2014 tapi banyak yang tidak ditepati. Kalau berjanji lalu tidak ditepati, namanya apa itu, kan bohong. Intinya, jangan maling teriak maling. Rakyat sudah tahu modus operandi maling teriak maling ini," tegas Andre. Andre menyebut Uki sebagai panggilan Dedek.

PKS juga bicara soal PSI yang mendoakan Prabowo mengurangi kebiasaan berbohong pada 2019. PKS mengingatkan fatwa larangan memilih pemimpin ingkar janji yang pernah dibikin MUI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Ma'ruf Amin.

"Ada fatwa dari MUI yang mengatakan bahwa tidak boleh pemimpin yang ingkar janji, itu dikatakan Pak Ma'ruf Amin sendiri, lo. Jadi tentang bohong-berbohong itu harusnya tidak dilakukan siapa pun, ya," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/1/2019).

Hidayat kemudian berbicara tentang janji-janji kampanye yang belum dipenuhi. Menurut dia, hal itu sama saja dengan kebohongan.

"Tentang kebohongan, kalau mau dibuka, ya buka saja deh sekalian. Tentang janji-janji kampanye mana yang dipenuhi, mana yang nggak," ujarnya seperti dilansir detikcom.    [***]
 

Terkini