Metroterkini.com - Transaksi pada Hari Belanja Online Nasional 2018 (Harbolnas) menembus angka Rp 6,8 triliun. Jumlah itu lebih tinggi Rp 2,1 triliun dari transaksi tahun lalu 2017.
Panitia penyelenggara Harbolnas 2018 awalnya mematok nilai transaksi mencapai Rp 7 triliun. Walaupun target itu tak tercapai, angka Rp 6,8 triliun pada Harbolnas 2018 tetap lebih tinggi Rp 2,1 triliun dari nilai transaksi tahun lalu.
Berbeda dengan edisi Harbolnas yang sebelumnya, kata Ketua Panitia Harbolnas 2018 Indra Yonathan, pada tahun ini pihak panitia ingin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait produk lokal.
"Bukan cuma bagi-bagi promo dan diskon, tapi kami ingin pada Harbolnas ingin berkontribusi lebih. Kita ingin mendorong masyarakat untuk belanja online produk lokal," ujar Indra di Jakarta, Rabu (19/12/2018).
"Kami punya target agresif sampai Rp 7 triliun, tapi mencapai Rp 6,8 triliun itu sesuatu yang bagus. Yang kami banggakan adalah pesan yang disampaikan itu tercapai, belanja produk lokal," ucapnya.
Dilansir detikfinance, total angka transaksi Rp 6,8 triliun pada 11-12 Desember 2018, dengan rincian produk lokal menyumbangkan 46% dari total transaksi atau menyentuh di angka Rp 3,1 triliun. Penjualan produk lokal melampaui target awal sebesar Rp 1 triliun.
Data hasil Harbolnas 2018 ini merupakan hasil kerja sama panitia ajang pesta belanja online ini dengan lembaga riset pasar, Nielsen Indonesia. Data transaksi Harbolnas 2018 didapat dari hasil riset secara online yang dilakukan Nielsen Indonesia kepada 744 pengguna internet di umur 15 tahun ke atas di 31 kota seluruh Indonesia. Riset tersebut dikerjakan sehari usai Harbolnas 2018. [***]