Metroterkini.com - Duta Anti Riba Provinsi Riau, Surantiny Sulesdianingrum, S.IP, dan Maxwin Organization serta Pemerintah Kota Pekanbaru menggelar Seminar Pembiayaan Tanpa Riba di Hotel Wizz, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (9/12/2018).
Seminar pembiayaan tanpa riba ini untuk menjawab tantangan ekonomi era milenial transparan. Berbagai program ekonomi diluncurkan diera milenial, namun, pembiayannya berbunga alias riba. Untuk itu, hadirnya program pembiayaan tanpa riba sebuah peluang bagi masyarakat usaha kecil untuk memperoleh modal tanpa dibebani bunga.
Seminar yang didukung Pemerintah Kota Pekanbaru tersebut diikuti puluhan peserta dari pengusaha kecil menengah.
Walikota Pekanbaru yang diwakili Kepala Bagian Kesra Pekanbaru, Sarbaini didampingi Kepala Bagian Ekonomi Setdako Pekanbaru Mas Irba Sulaiman, sangat mendukung digelarnya Seminar Pembiayaan Tanpa Riba ini. Karena selaras dengan visi dan misi Pemko Pekanbaru yakni menuju masyarakat madani.
''Masyarakat Pekanbaru kedepannya harus cerdas, karena kita menuju masyarakat madani. Dan kegiatan seminar ini sangat cocok menuju visi misi masyarakat madani,'' ungkapnya.
Sementara skema pembiayaan tanpa riba tersebut paparkan Wanto dari Maxwin Organization. Menurutnya, bunga uang menjadi beban pikiran para peminjam. Bahkan, ada juga yang menyebutkan bunga uang sebagai lintah darat ekonomi.
Bunga adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang yang diperhitungkan dari pokok pinjaman, tanpa mempertimbangkan pemanfaatan atau hasil pokok tersebut berdasarkan tempo waktu, diperhitungkan secara pasti di muka, dan pada umumnya berdasarkan persentase.
Dikatakannya, riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam.
Dia menilai, riba sangat memberatkan pihak peminjam. Sehingga praktek riba tidak hanya dilarang di agama Islam, namun juga bagi umat Kristiani maupun agama lainnya. Intinya, riba menghancurkan perekonomian negara, karena sudah banyak usaha yang tutup lintah darat tersebut.
''Kami (Maxwin Organization) berjuang Indonesia bebas riba. Namun kami berjuang tidak bisa sendiri, melainkan ada dukungan pemerintah,'' tambah Wanto.
Program maxwin, menghilangkan riba. Diantaranya, mengenai BPR dari riba menjadi tidak riba, bantu pejabat legislatif dan eksekuitif, kemudian membangun dana abadi, membangun ekonomi umat, mengenai beasiswa di kampus, semuanya bisa kita bantu tanpa riba.
Dipaparkannya, Maxwin Organization, sebuah organisasi yang berafiliasi dengan BeliBisnis.com Group yang merupakan investment company di Indonesia, mempunyai program revolusioner untuk mewujudkan Indonesia Bebas Riba. Program revolusioner yang digagas oleh Maxwin Organization ini akan mengganti bisnis perbankan yang selama ini tidak bisa terlepas dari sistem riba menjadi bisnis yang bebas riba.
Untuk mewujudkan Indonesia Bebas Riba ini tentu saja tidak mudah, ungkapnya, perlu dukungan dari berbagai pihak. Jika didukung, tambahnya, Maxwin Organization yakin bisa menghentikan praktik riba dan menggantinya dengan sistem yang dapat meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia.
''Bila kita bersama-sama berjuang untuk membantu banyak pihak bebas dari riba, kita juga bisa memenangkan pertarungan ini. Dalam perjuangan ini tentu saja kami juga membutuhkan dukungan dari rekan-rekan media,'' pungkasnya mengibaratkan pergulatan melawan riba itu seperti kisah Daud vs Goliat.
Sementara itu, Duta Anti Riba Provinsi Riau, Surantiny Sulesdianingrum, S.IP, dalam konferensi pres usia seminar mengatakan, seminar pembiayaan tanpa riba untuk mewujudkan Pekanbaru Bebas Riba. Surantiny sangat antusias untuk melaksanakan seminar ini, karena tahu akan bahaya dari riba itu sendiri.
"Kita sama-sama mengetahui bahwasanya bahaya dari pada Riba itu sendiri antara lain:
1. Membuat bisnis jadi lesu, kurang bergairah dan tidak produktif.
2. Sistem Riba menjadi penyebab utama bangkrutnya Negara dan Masyarakat.
3. Riba merupakan penjajahan ekonomi secara system matis.
4. Sistem ekonomi riba itu membelenggu rakyat.
5. Riba termaksud perkara yang menghancurkan.
6. Para petualang Riba itu mengobarkan peran dengan Allah," ungkapnya.
Kita juga sama-sama mengetahui, ungkapnya, bahwa riba itu banyak mudaratnya dari pada baiknya. Apakah itu dari sisi perekonomian, sosial, agama, dan lainnya.
Untuk itu, Surantiny Sulesdianingrum berkeinginan untuk membangun perekonomian masyarakat Kota Pekanbaru dengan System Tanpa Riba (pinjaman tanpa bunga). [rudi]