Metroterkini.com - Setelah insiden pencurian data besar-besaran dalam skandal Cambridge Analytica, Facebook kembali kebobolan. Beberapa waktu lalu sebanyak 50 juta akun Facebook diretas oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Menanggapi insiden ini, Facebook pun mengatakan telah mengambil beberapa langkah penanganan. Salah satunya adalah menyetel ulang token akses para pengguna Facebook yang terkena dampak peretasan ini.
Tak berhenti sampai di situ, media sosial ini pun memberi informasi kepada para pengguna apakah akun milik mereka terindikasi diretas atau tidak. Untuk mengetahui apakah akun Anda diretas atau tidak, Anda bisa mengeceknya melalui langkah berikut ini.
Pertama-tama Anda harus melakukan log in terlebih dahulu pada akun Facebook Anda. Setelah masuk pada akun yang Anda miliki, Anda harus masuk ke halaman Security Notice lewat tautan berikut ini.
Setelah masuk pada halaman tersebut, gulirkan ke bagian bawah. Di sana Anda akan menemukan sebuah kotak berisi penjelasan yang memberitahu apakah akun Anda telah dijahili peretas atau tidak.
Dikutip dari KompasTekno, Minggu (13/10/2018), jika akun Anda aman, maka akan muncul kotak berwarna biru yang menginformasikan bahwa akun Anda tidak diretas. Namun jika ternyata akun Anda terindikasi tidak aman, Facebook pun menegaskan bahwa pengguna tak perlu repot-repot mengganti password.
Pasalnya Facebook telah melakukan validasi ulang token akses pada akun yang terindikasi telah diretas.
Kejadian peretasan 50 juta akun ini baru diketahui Facebook pada Selasa (25/9/2018) lalu. Hal ini diumumkan Vice President of Product Management Facebook Guy Rosen melalui blog resmi sang raksasa jejaring sosial.
Ada tiga celah keamanan yang dieksploitasi oleh peretas yakni pada fitur "view as", pada tool pengunggah video dan pada token akses saat mengunggah video.
Facebook pun telah mengambil tindakan cepat dengan mereset token akses pada 90 juta akun, terbagi atas 50 juta akun yang terdampak dan 40 juta akun yang rentan.
Fitur View As pun untuk sementara dimatikan selama masa penyelidikan. Layanan yang didirikan Mark Zuckerberg ini juga meminta maaf kepada seluruh pengguna.
Menurut Facebook, pihaknya menjunjung tinggi keamanan pengguna dan akan terus berupaya meningkatkan layanannya. [***]