Metroterkini.com - Facebook mengatakan pihaknya telah memperbaiki bug pada layanan perpesanan WhatsApp yang terbaru. Jika tak kunjung diperbaiki, bug ini bisa saja mengambil alih aplikasi pengguna ketika mereka menjawab panggilan video yang masuk.
Diketahuinya bug itu, menyusul laporan dari situs web teknologi ZDnet dan The Register yang menyatakan ada bug dalam sistem WhatsApp terbaru pada Agustus kemarin. Laporan itu pun lekas ditanggapi dan diperbaiki oleh pihak Facebook pada awal Oktober.
"Kami secara rutin terlibat dengan peneliti keamanan dari seluruh dunia untuk memastikan WhatsApp tetap aman dan andal. Kami segera mengeluarkan perbaikan ke versi terbaru WhatsApp untuk menyelesaikan masalah ini," kata juru bicara WhatsApp seperti dilaporkan Reuters, Kamis (11/10).
Sebelumnya, bug yang ditemukan ini sempat menjadi perdebatan. Menurut seorang karyawan WhatsApp mengatakan, bug yang diketahui tersebut tidak akan membuat peretas bisa seenaknya mengambil alih operasionalnya. Sebab tidak ada bukti yang cenderung mengarah ke peretasan.
Justru Travis Ormandy, seorang peneliti di Google Project Zero mengatakan bahwa bug itu, kelak menjadi masalah besar.
Sebagaimana diketahui, aplikasi perpesanan WhatsApp ini digunakan oleh lebih dari 1,2 miliar orang di seluruh dunia dan merupakan alat kunci untuk komunikasi dan perdagangan di banyak negara. Layanan ini diakuisisi oleh Facebook pada tahun 2014 sebesar USD 19 miliar.
Facebook telah mengalami serangkaian masalah terkait keamanan pada tahun lalu. Perusahaan media sosial pekan lalu mengungkap pelanggaran keamanan terburuknya yang mempengaruhi hampir 50 juta akun. Saham Facebook pun terdampak. Facebook sebagai holding perusahaan WhatsApp mengalami penurunan 1,2 persen. [mer]