Misharti : Buruh Jangan Dijadikan Alat Politik

Selasa, 01 Mei 2018 | 16:57:05 WIB

Metroterkini.com - Hari Buruh Internasinal (May Day), di Indonesia khususnya Kota Pekanbaru diperingati para buruh dengan melakukan aksi turun kejalan untuk menyampaikan aspirasi demi kesejahtraan buruh.

"Hari buruh harus kita jadikan sebagai momentum untuk kemajuan parah buruh. Buruh harus meningkatkan skillnya dan ambil peluang-peluang yang bisa bisa dilakukan untuk meningkatkan SDM tersebut," ungkap Misharti, bakal calon anggota DPD RI 2019.

Menurutnya sekarang zaman MEA dimana para pekerja asing sudah semakin gampang masuk kenegara kita, ditambah lagi dengan kebijakan Presiden yang memberi kemudahan itu.

"Oleh sebab itu jangan kita jadi penonton di negeri sendiri, tapi kita harus jadi pemain yang bisa menghidupkan geliat perekonomian, sehingga kesejahteraan dapat terwujud," ujarnya.

Terkait aksi buruh yang turun kejalan, menurutnya merupakan hal yang wajar, karena mereka menyampaikan aspirasinya.

Selain itu, dia juga mengimbau agar pekerja jangan mau dijadikan alat politik praktis, apalagi di politisasi. 

"Saya minta kepada perusahaan yang ada di Provinsi Riau pergunakanlah tenaga kerja lokal sendiri, jangan tenaga asing. Saya juga mengimabu jangan jadikan buruh sebagai objek perusahaan atau pekerja ibarat mesin. Jika tenaga pekerja masih kuat dipergunakan, jika tidak dipakai langsung dibuang. Jadikanlah pekerja itu sebagai aset perusahaan," katanya lagi.

Dalam aksi buruh sempena May Day 2018, para buruh seluruh Indonesia menolak Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA), menolak buruh kasar TKA, menolak upah murah dan mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, dan merealisasikan 84 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

May Day tahun ini juga menyoroti kenaikan harga-harga kebutuhan pokok (beras), TDL, BBM, dan menuntut pemerintah serius membangun ketahanan pangan dan ketahanan energi. [chan]
 

Terkini