Edy Nasution: Cagar Budaya Ini Harus Dipromosikan

Selasa, 10 April 2018 | 22:49:29 WIB

Metroterkini.com - Keberagaman budaya di Provinsi Riau ternyata banyak meninggalkan sejarah. Salah satunya bekas Istana Kerajaan Darussalam yang terletak di Gunung Sahilan Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Disela-sela kampanye Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Riau Edy Nasution menyempatkan mampir melihat kondisi istana kerajaan yang sudah menjadi cagar budaya.

Edy Nasution kagum Istana Kerjaan Darussalam yang semua dindingnya terbuat dari kayu. Edy Nasution juga melihat-lihat benda-benda bersejarah, seperti meriam kecil atau lelo (sebutan masyarakat tempatan), kendi, gong hitam, tombak, pedang, payung kerajaan, dan guji.

"Cagar budaya ini merupakan salah satu bukti keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Cagar budaya ini tentunya harus dilestarikan dan dipromosikan. Promosi dilakukan untuk memperlihatkan sejarah yang ada di Riau kepada dunia," kata Edy Nasution.

Dikatakan Edy Nasution, sejarah yanga ada di Riau ini ternyata memiliki keterkaitan dengan peninggalan sejarah lainnya yang ada di Riau. Candi Muara Takus yang ada di Kabupaten Kampar juga merupakan bukti peninggalan sejarah yang mendunia. Sama halnya dengan Istana Siak yanga da di Kabupaten Siak.

"Untuk itu, alangkah baiknya kita menjaga keberagaman dalam kebhinekaan. Di Riau sudah banyak keberagaman budaya untuk dipersatukan dalam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," ujar Edy Nasution.

Konon Istana Kerajaan Darussalam ini tidak hanya memiliki keindahan bangunan yang bernuansa melayu. Namun ada hawa mistis yang terdapat di dalam tempat ini. Menurut keyakinan masyarakat Gunung Sahilan, di dalam Istana Kerajaan terdapat sebuah payung yang apabila dibuka maka desa disekitar Gunung Sahilan akan turun hujan.

Juga terdapat juga sebuah guji, yang pada musim kemarau guji tersebut akan terisi penuh dan jika pada musim hujan guji tersebut akan kosong. Istana ini di perkirakan dibangun sekitar tahun 1940. 

"Kalau situs ini tidak dirawat dengan baik, maka anak cucu kita tidak akan bisa melihat bukti sejarah. Hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah provinsi. Bagaimana menginventarisasi situs-situs budaya yang ada di Riau," ungkap Edy Nasution. [rls]

Terkini