Metroterkini.com - Ratusan guru honor tergabung dalam Forum honorer kategori 2 (FHK2) Kabupaten Kampar, Senin (9/4/2018) datangi kantor DPRD Kampar. Guru honorer K2 ini merupakan calon CPNS yang tercecer diusulkan menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Kedatangan mereka diterima Komisi II dan Komisi I DPRD Kampar di ruang Banggar gedung DPRD Kampar.
"Kami telah menunggu momen ini," ujar koordinator daerah Kampar, Rosmaniar dihadapan Ketua DPRD Kampar, anggota Komisi II, anggota komisi I DPRD Kampar dan Kadispora Kampar dan staf.
Sudah puluhan tahun mengabdi untuk negara dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. "Kami sudah menunaikan tugas, kini kami menuntut dan meminta agar kami diangkat menjadi PNS," ujar Jamal Wahdi, honorer di SMPN I Tapung Kampar.
Sambung Jamal, kewajiban telah kami laksanakan, maka kami meminta hak kami. Sudah puluhan tahun dirinya menerima honor sebesar Rp 250 ribu, itupun dibayar 3 bulan sekali. "Apakah tak pantas bila kami diangkat menjadi PNS," ujarnya.
Sementara Kadispora Kampar, Drs. Santoso, M.Pd menyampaikan, bahwa guru merupakan ujung tombak pendidikan. Jika tidak ada guru kontrak dan honorer sudah dipastikan dunia pendidikan di Kabupaten Kampar akan kelabakan, terutama dipelosok desa.
"Kami akan selalu berusaha memperjuangkan hal ini, untuk itu kami minta agar bapak/Ibu mengiringi dengan do'a," ujarnya
Dikatakan, berdasarkan data diperoleh dari badan kepegawaian daerah (BKD) Kampar, ada sebanyak 733 orang guru, tenaga teknis K2 tercecer saat pengankatan PNS waktu lalu.
Sementara itu, Ketua DPRD Kampar, Ahmad Fikri menyampaikan, bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
"Permasalahn ini sudah sejak tahun 2005, saya pernah sampaikan jangan sampai ada yang tercecer diangkat menjadi PNS," ungkap Fikri di hadapan para guru.
Fikri berharap agar para guru honor K2 dapat bersabar, karena DPRD Kampar akan turut berjuang bersama ke Kemenpan RB dan Kementerian Pendidikan.
"DPRD Kampar akan mendukung dan berjuang bersama para guru honor K2 dan saya yakin dan percaya pihak Dikpora Kampar juga demikian," ujar Fikri. [***]