Metroterkini.com - Mahasiswa menuntut stok BBM di Riau mencukupi dan harga pertalit turun. Hal itu disampaikan dalam rapat pembenahan terkait distribusi dan alokasi Bahan Bakar (BBM) premium dan pertalite di Riau. Rapat digelar di auditorium Gedung Lancang Kuning, Kantor Gubenur Riau mendapatkan perhatian serius dari kalangan mahasiswa yang turut diundang pada pertemuan tersebut.
Rapat dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Wan Thamrin Hasim, juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Riau Sunaryo, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi, Komite BPH Migas Hendri Ahmad, Marketing Branch Manager Sumbar-Riau R Pramono Wibowo. Sementara dari kalangan mahasiswa yang hadir perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau.
Seperti BEM Universitas Riau (UR), Universitas Lancang Kuning (Unilak), Politeknik Caltex Riau (PCR), Universitas Abdurrab, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan Universitas Islam Riau (UIR.
Presiden BEM UR Rinaldi misalnya, menekankan kepada para pengambil kebijakan baik dari pemerintah mau pun BPH Migas dan Pertamina agar masalah kelangkaan premium dan mahalnya pertalite agar segera dicarikan solusi kongkrit.
"Jaminan ketersediaan hadirnya kembali BBM jenis premium ditengah-tengah masyarakat serta diturunkannya harga pertalite tidak bisa ditawar-tawar lagi. Masyarakat sedang menunggu," kata Rinaldi, Selasa (13/3/18).
"Kami cuma minta BBM jenis premium bisa hadir kembali ditengah-tengah masyarakat. Kemudian turunkan harga pertalite," tegas Rinaldi.
Sementara Plt Gubri memberikan dukungan soal harapan para mahasiswa agar ketersediaan dan jaminan harga bisa kembali normal seperti dulunya. Mantan Bupati Rokan Hilir ini juga berharap, kelangkaan BBM jenis premium ke depannya tidak lagi terjadi.
Meski begitu, Wan Thamrin juga mengingatkan ditahun politik yang kebetulan bertepat dengan agenda Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) tidak dijadikan isu yang sengaja diciptakan untuk kepentingan tertentu.
Sementara itu, Marketing Branch Manager Sumbar-Riau R Pramono Wibowo berjanji akan selalu menjaga dan memenuhi kebutuhan BBM dalam menghadapi momen Pilkada di Riau.
Ada pun soal kenaikan harga khususnya BBM jenis pertalite, dijelaskannya awalnya 2015 pertalite dibuat dengan harga yang sangat rendah, sampai pada tahun 2016-2017, perkembangan volume pertalite yang besar.
Sehingga harga turut naik sampai pada tahun 2018 kenaikan harga pertalite terus bertambah yang disebabkan oleh adanya kenaikan harga minyak dunia yang mengalami kenaikan cukup besar dan penetapan pajak daerah sebesar 10 persen. [***]