Metroterkini.com - Militer Israel menyatakan pesawat nirawak atau drone Iran yang ditembak pada akhir pekan kemarin dibuat berdasarkan alat serupa milik Amerika Serikat yang direbut pada enam tahun lalu.
Juru bicara angkatan bersenjata Israel, Letnan Kolonel Conricus, mengatakan bahwa pesawat nirawak itu dikerahkan untuk menjalani misi spesifik di wilayah Israel.
Sebagaimana dilaporkan pada Selasa (13/2), Militer Israel sempat melacak drone itu saat diluncurkan dari Suriah dan memasuki wilayah udara Israel pada 4.50 waktu setempat, Sabtu. Drone itu ditembak menggunakan helikopter serbu Apache dan jatuh di Beit She'an, Israel.
Klaim terkait drone yang jatuh itu "terlalu konyol untuk dikomentari," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi.
"Pemerintah dan angkatan bersenjata Suriah sebagai negara independen mempunyai hak yang sah untuk mempertahankan integritas dan menangkal agresi asing apapun," kata Qassemi dalam laporan PRESS TV yang dikutip CNNindonesia.
Menurut Israel, drone itu dibuat berdasarkan Lockheed Martin RQ-170 "Sentinel" yang ditangkap Iran pada 2011 saat menjalani misi pengintaian.
Pada Mei 2014, Iran menyatakan telah membuat drone berdasarkan sebagian besar teknologi pesawat milik AS itu.
Conricus mengatakan Pasukan Pertahanan Israel mengetahui drone tersebut sedang menjalani misi tertentu, berdasarkan jalur penerbangannya. Namun, dia tidak mengungkap detailnya, maupun persenjataan yang dibawa pesawat nirawak itu.
Dia mengonfirmasi bahwa ini adalah pertama kalinya drone Iran melintasi wilayah udara Israel sejak dimulainya perang saudara Suriah. [cnn]