Metroterkini.com - Puluhan kontraktor di Kota Pekanbaru mendatangi kantor Wali Kota Pekanbaru, Rabu (10/1/2017). Mereka menuntut Pemko Pekanbaru membayarkan uang pengerjaan proyek yang sampai saat ini belum dibayarkan.
Menurut perwakilan kontraktor Jannes mengatakan, bahwa kedatangan mereka untuk meminta tagihan uang proyek yang belum dibayarkan. ”Saya atas nama teman-teman datang kesini untuk meminta uang pengerjaan semenisasi jalan, drainase yang sudah kami kerjakan".
"Saya pribadi dan teman-teman sangat kecewa sekali,” ujar Jannes.
Pengerjaan lelang itu berada di Dinas Perumaham dan Pemukiman dan PUPR Kota Pekanbaru. ”Pengerjaan yang kita lakukan ada di dua dinas tersebut. Oleh sebab itu kami minta Pemko membayar uang pengerjaan semenisasi jalan dan drainase itu," tambah Jannes yang diaminkan oleh Zulmi salah seorang kontraktor wanita.
Ditambahkan Jannes, adapun jumlah uang yang belum dibayarlan oleh Pemko kepada kontraktor bervariasi, ada yang Rp 300 juta hingga Rp 600 juta.
"Akibat tidak dibayarkan Pemko, otomatis banyak dari kontraktor terutang sama orang. Bahkan, saya sendiri sudah buka cek pinjam uang. Ini tentu membuat saya panik dan harus mencari uang untuk membayarnya. Selain itu, orang itu mengancam akan mempidanakan saya. Maka dari itu, saya dan teman-teman akan berjuang untuk menagih uang tersebut,” ungkap Jannes didampingi Budi Kristanto.
Dikatakan Jannes, jika permasalahan pembayaran ini tidak ada solusinya, maka ia dan teman-teman akan berupaya menempuh jalur hukum.
Ketika ditanyakan apa alasan Pemko tidak membayar uang pengerjaan proyek tersebut. Dikatakan Jannes, ia hanya mendapat jawaban dari pihak BPKAD bahwa uang tidak ada.
Sementara itu, Kepala BPKAD Alek Kurniawan ketika dihubungi wartawan melalui telepon selulernya tidak aktif. Sedangkan Sekda M Noer tidak berada di kantor Walikota karena ada mengikuti acara di luar. [**]