Metroterkini.com - Meski dikecam bertubi-tubi oleh Gedung Putih, penulis buku kontroversial soal Donald Trump, tetap mempertahankan keraguannya soal kesehatan mental Presiden Amerika Serikat itu. Menurut Michael Wolff, pengarang buku "Fire and Fury: Inside the Trump White House", hal itu dia lakukan sebagai tanggung jawab pada mereka yang telah menyampaikan kesaksian di bukunya.
"Akan sangat tidak bertanggung jawab jika tidak (mempertanyakan kesehatan mental Trump)," kata Wolff dalam wawancara dengan CNN di acara "Tonight with Don Lemon." seperti dilansir CNN, Selasa (9/1).
Gedung Putih mengecam buku karangan Wolff, "Fire and Fury: Inside the Trump White House." Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders menyebutnya sebagai "sepenuhnya fantasi". Seorang pengacara Trump pun mengirim surat agar Worlff dan penerbit menghentikan bukunya.
Sejauh ini CNN tidak dapat mengkonfirmasi semua klaim Wolff di dalam bukunya, termasuk semua orang-orang di sekitar Trump yang mengaku prihatin atas kemampuan Trump untuk menjalankan tugasnya sebagai presiden.
Kepada CBS News pada Senin (8/1), Wolff mengaku dia tidak bicara dengan anggota Kabinet Trump, atau Wakil Presiden Mike Pence.
Wolff menyatakan meski ditekan, "100 persen" orang-orang di sekitar Trump khawatir akan kesehatan mental sang presiden.
"Semua orang harus berdiri di sana, dan terlihat seperti bukan sebuah krisis," kata Wolff.
Dia mengatakan orang-orang di skeitar presiden tidak ingin mempertanyakan kebugarannya, "sebagian karena itu sebuah pertanyaan yang tak terhindari."
"Pria itu tidak bisa mengajukan satu kalimat koheran satu demi satu," kata Wolff. "He's off. Dia tidak bisa bertahan di satu subyek. Dia tidak tetap di satu poin."
Lewat serangkaian celotehnya di Twitter, Trump membela kewarasannya, Sabtu (6/1). Berusaha meyakinkan 46,3 juta pengikut akunnya bahwa dia adalah "jenius yang sangat stabil." [cnn]